Gorontalo (ANTARA) - Sebanyak 105 orang mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, mulai melakukan observasi atau pengenalan lapangan persekolahan (PLP) 1 di 30 sekolah yang ada di daerah itu.
Dosen pembimbing mahasiswa Herson Kadir di Gorontalo, Selasa, mengatakan observasi sekolah yang dilakukan oleh mahasiswa semester enam itu adalah kegiatan pengamatan awal terkait dengan kondisi sekolah, kegiatan siswa, proses pembelajaran di dalam kelas serta berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Kebiasaan positif yang ditanamkan kepada siswa oleh pengajar di setiap sekolah, kata Herson, menjadi salah satu hal yang diamati oleh mahasiswa peserta observasi.
"Proses pengamatan sendiri yaitu mahasiswa datang langsung ke sekolah mengamati cara guru mengajar dari sisi penggunaan media dan strategi pembelajaran yang digunakan," katanya.
Adapun yang dilakukan oleh mahasiswa adalah mewawancarai guru terkait kegiatan ekstrakurikuler atau proyek yang ada di sekolah.
"Jumlah mahasiswa yang melakukan observasi di sekolah sebanyak 105 orang mahasiswa dengan jumlah dosen pembimbing 15 serta 30 sekolah yang dijadikan sebagai tempat untuk observasi.
Dia menjelaskan waktu pelaksanaan observasi hanya sepekan atau minimal delapan kali kunjungan ke sekolah. Namun jika kekurangan data maka waktu untuk observasi akan ditambah.
Ia berharap dengan adanya kegiatan observasi, mahasiswa bisa mendapatkan data dan informasi yang kemudian dituangkan ke dalam laporan, Sehingga pihak kampus bisa mengetahui keutuhan apa yang perlu dibekali kepada mahasiswa untuk persiapan PLP 2.
"Pada PLP 1 ini mahasiswa harus melakukan observasi dulu dari segi kurikulum yang digunakan oleh sekolah, perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru sampai pada kegiatan proses belajar mengajar," ucap Lastin Suma Guru bahasa Indonesia di Sekolah SMA Negeri 1 Suwawa
Lastin berharap, untuk PLP 2 mahasiswa sudah turun langsung mengajar dan menerapkan apa yang menjadi tugas seorang guru.