Kementerian Sosial RI memberikan bantuan bagi korban banjir di Provinsi Gorontalo senilai Rp1,16 miliar, yang terdiri dari logistik dan beras.

Bantuan itu diserahkan oleh Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos RI Pepen Nazaruddin di Desa Bongongoayu, Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo, Rabu.

Bantuan khusus untuk Kecamatan Boliyohuto senilai Rp171 juta, terdiri dari beras, mie instan, biskuit dan family kit. 

Banjir berdampak bagi 836 kepala keluarga yang tersebar di tiga kecamatan yakni Desa Dilomiyohu, Tolite dan Bongongoayu, sejak 2 Maret 2020.

"Bapak Menteri mengirimkan salam dan prihatin dengan bencana ini. Mari kita atasi bencana ini untuk menjadi introspeksi bagi kita semua. Pemerintah selalu hadir baik pusat, provinsi dan kabupaten/kota bersama sama rakyat," kata Pepen.

Sementara itu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta warga untuk menjaga lingkungan dengan cara-cara sederhana. 

"Misalnya tidak melakukan perambahan hutan, bukit dan gunung dengan kemiringan tertentu untuk ditanami jagung. Ini berdampak besar bagi lingkungan karena tanah tidak memiliki kemampuan menahan air lagi," tambahnya.

Menurutnya tidak ada manusia yang menginginkan bencana, namun bencana banjir adalah akibat ulah manusia juga.

Gubernur berjanji akan menindak para pelaku pembabatan hutan dan bukit, termasuk untuk kepentingan ditanami jagung. 

Lahan milik petani dengan kemiringan tertentu tidak akan diberi benih jagung dan pupuk gratis oleh pemerintah.

"Dua tahun sudah kami sosialisasi, sekarang saya coret calon penerima calon lahan (CPCL) jika sudah di atas 15 persen kemiringannya. Kita ganti dengan tanaman tahunan mungkin ada kemiri, cengkih dan lainnya," tukasnya.

Banjir di Gorontalo selama beberapa hari terakhir melanda dua daerah yakni Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara. 

Di Gorontalo Utara, banjir merendam tiga kecamatan yakni Monano, Anggrek dan Atinggola.**

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020