Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah pengemudi Becak Motor (Bentor)di Kota Gorontalo memilih untuk menurunkan tarif jasa angkutan, meskipun tidak diatur oleh pemerintah seperti halnya angkutan umum lainnya.

" Daripada tidak ada penumpang, lebih baik kami turunkan saja tarif sesuai dengan menurunnya harga BBM bersubsidi. Kalau pakai tarif lama, kami yakin tidak ada yang mau naik bentor lagi," ungkap salah seorang pengemudi bentor, Hasan Karim (34), Kamis.

Menurutnya, belakangan ini jumlah penumpang semakin berkurang karena jumlah bentor yang terus bertambah, serta tarif bentor yang tidak sama.

Untuk tarif dalam kota dengan jarak kurang dari satu kilometer, pengemudi bentor biasanya mengenakan tarif Rp3.000 hingga Rp5.000 rupiah.

Sedangkan untuk jarak lebih dari satu kilometer, penumpang akan dikenakan tarif minimal Rp10.000 setiap orang.

Hal yang sama juga diungkapkan pengemudi lainnya, Bayu (30) yang menurunkan tarif hingga 20 persen.

" Kami tinggal menyesuaikan dengan jarak dan medan yang ditempuh, makin sulit medan tentu tarif makin mahal," imbuhnya.

Kadis Perhubungan Provinsi Gorontalo Sukri Botutihe mengatakan bentor merupakan kendaraan khas Gorontalo, dengan menggunakan sepeda motor yang dimodifikasi.

Kendaraan tersebut memiliki tempat duduk penumpang di depan, serta posisi sopir berada di belakang sehingga tidak memenuhi persyaratan sebagai angkutan umum resmi.

Hal itu menyebabkan tarif bentor tidak bisa ditetapkan atau diubah oleh pemerintah.

Pewarta: Oleh Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015