Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menyiapkan alternatif ruang isolasi selain yang ada di Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS), untuk pasien yang tertular COVID-19.

Anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (GTPP Covid-19) Budiyanto Sidiki, telah mengunjungi dua lokasi yakni Kampus I Badan Diklat di Kota Gorontalo, serta Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie di Kabupaten Gorontalo.

"Pemerintah bekerja untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Kita tahu fasilitas di RS Aloe Saboe tidak cukup memadai, makanya kami harus siapkan alternatif lain,” ungkapnya, Minggu.

Kampus I Badan Diklat memiliki 23 kamar, dengan masing-masing kamar terdapat dua tempat tidur.

Lokasi itu akan menjadi ruang isolasi bagi pasien yang diduga terpapar COVID-19, atau orang yang pernah kontak dengan pasien.

“Jadi dia mungkin tanpa gejala, tapi pernah kontak erat dengan pasien positif COVID-19. Sambil menunggu sampel, maka kami usulkan dikarantina dengan fasilitas pemerintah,” ujarnya.

Pemprov juga menyiapkan ruang perawatan bagi pasien positif di Rumah Sakit Ainun Habibie.

Ada delapan ruangan yang dinilai cocok, karena terpisah dari bangunan lain.

“Seandainya terjadi lonjakan pasien di Aloe Saboe maka fasilitas ini bisa kita gunakan. Ruangannya bagus sudah terisolasi, tinggal ditambah dengan sarana prasarana termasuk alkes. Ini yang akan kami usulkan dan bahas di gugus tugas," lanjutnya.

Budi berharap alternatif-alternatif tersebut bisa dimanfaatkan, jika kondisi memburuk.**

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020