Komando Distrik Militer (Kodim) 1314/Gorontalo Utara, dipimpin Dandim Letkol Arm Firstya Andrean Gitrias menyalurkan 2.200 liter cairan disinfektan kepada masyarakat di dua wilayah kecamatan, yaitu Kwandang dan Tomilito.
"Cairan disinfektan disalurkan gratis kepada masyarakat, sebagai upaya mencegah virus Corona jenis baru atau COVID-19 di kabupaten ini," ujar Dandim, di Gorontalo, Sabtu.
Tidak hanya menyalurkan, prajurit TNI Kodim 1314, juga melakukan penyemprotan lanjutan cairan disinfektan.
"Saya sebut lanjutan, sebab kegiatan ini intensif digelar setiap pekan," ucapnya.
Untuk akhir pekan ini, penyemprotan disinfektan menjangkau sekolah SMP Negeri 1 Kwandang dan SMA Negeri 1 Kwandang, permukiman penduduk di Kecamatan Tomilito, serta di lokasi "base camp" Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tomilito, di Desa Tanjung Karang.
Sebelum menyalurkan cairan disinfektan dan penyemprotan, Dandim didampingi Ketua Persit, Danramil 1314-06/Kwandang Mayor Inf Rusdianto, Camat Kwandang Ibrahim Tomelo, Pasiter Dim 1314 Lettu Inf Edy S, kepala BPBD setempat dan kepala Desa Titidu, melakukan pengecekan personel dan memberikan motivasi melalui pengarahan, agar seluruh prajurit terus bersemangat menjalankan upaya pencegahan COVID-19 di daerah itu.
"Kita berupaya keras, berbuat tulus, ikhlas dan yang terbaik untuk rakyat dalam upaya bersama mencegah COVID-19," ujarnya.
Kegiatan penyaluran cairan disinfektan secara gratis itu, sudah ketiga kalinya dilakukan di wilayah berbeda.
Hal itu sebagai bentuk kepedulian sosial dari TNI, khususnya Kodim 1314, disamping berupaya mengajak dan menggugah masyarakat agar mau secara mandiri melaksanakan penyemprotan disinfektan di rumah masing-masing dan dilingkungan tempat tinggal.
Penyaluran cairan disinfektan, dilakukan melalui sistem "dropping", dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Kodim 1314, dipimpin Dandim Letkol Arm Firstya Andrean Gitrias, menyalurkan cairan disinfektan gratis kepada masyarakat, serta melakukan penyemprotan di beberapa titik sekolah, pemukiman di Kecamatan Kwandang dan Tomilito, serta "base camp" pekerja di lokasi pembangunan PLTU di Desa Tanjung Karang. (ANTARA/HO)
