Legislator Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Wisye Pangemanan, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, untuk bersikap transparan terhadap identitas siapa-siapa saja yang telah melakukan pengambilan sampel darah dengan metode Rapid Test, serta hasilnya.

"Ini penting diinformasikan kepada publik, sebab dampak sosialnya lebih positif, dibandingkan jika harus ditutup-tutupi," ujar Wisye, anggota Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Sabtu.

Pertama kata dia, informasi transparan terkait identitas, asal desa dan hasil Rapid Test, apalagi jika hasilnya positif, meski belum merupakan data valid atau hasil PCR melalui metode Swab Test, namun masyarakat perlu mengetahuinya dalam upaya mencegah interaksi langsung dengan orang-orang yang juga telah terlanjur berinteraksi dengan yang bersangkutan.

Kedua kata politikus perempuan Golkar tersebut, informasi transparan akan lebih mendukung tindakan masyarakat untuk lebih waspada.

Jika sebelumnya ada yang tidak patuh, dengan tetap memilih keluar rumah untuk urusan yang tidak penting, serta berada di keramaian, juga tidak mengenakan masker dan beragam tindakan yang kontra dengan upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.

Adanya informasi transparan akan mendorong masyarakat untuk lebih patuh dan tidak meremehkan potensi penyebaran virus ini.
"Alangkah baiknya kita sedia payung sebelum hujan," ucapnya.

Informasi yang transparan pun akan mendorong masyarakat yang telah berinteraksi dengan yang bersangkutan positif dengan metode Rapid Test apalagi Swab Test, untuk segera melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

"Ini untuk kebaikan semuanya, agar tidak terjadi kasus COVID-19, termasuk mencegah lonjakan penambahan kasus jika terdapat positif COVID-19," ungkapnya.

Pemerintah daerah pun diminta segera mengarahkan pemerintah desa, untuk alokasi anggaran bantuan bagi warga terdampak COVID-19, bersumber dari dana desa dengan sistem pencairan keuangan yang tidak berbelit.

Mengingat langkah isolasi mandiri selama 14 hari, praktis memutus perekonomian masyarakat, apalagi khusus di Kecamatan Tolinggula, rata-rata masyarakat berprofesi sebagai petani.

Termasuk para jamaah yang mengikuti kegiatan di Gowa, Sulawesi Selatan, terinformasi satu jamaah yang dinyatakan positif sesuai Rapid Test, adalah petani yang tinggal di dua desa dan telah berinteraksi dengan keluarga dan rekan-rekannya.

Wisye berharap, pemerintah kabupaten lebih serius dan cepat tanggap dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 di daerah ini.***
 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020