Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merilis pemodelan penanganan COVID-19, untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi pandemi.

Pemodelan tersebut diluncurkan Crisis Centre Penanganan COVID-19, yang dibentuk pekan lalu oleh UNG.

Rektor Universitas Negeri Gorontalo Eduart Wolok mengatakan model yang digunakan berbasis pada resiko (risk based model). 

"Jadi lebih berfokus pada prediksi resiko penyebaran. Harapannya adalah hasil proyeksi ini menjadi gambaran dalam mengambil kebijakan untuk mitigasi. Output adalah prediksi kasus sebenarnya dan bukan officially cases atau kasus yang terkonfirmasi dan diumumkan," ungkapnya. 

Eduart menambahkan jika model yang dibangun menggunakan 3 skenario yakni skenario OPTIMIS, skenario MODERAT, dan skenario PESIMIS. 

Dalam skenario OPTIMIS, sebanyak 3 persen dari Orang Dalam Pemantauan (ODP) adalah positif, yang kemudian diperkirakan akan terdapat 4.960 kasus yang sebenarnya. 

Sedangkan hasil  proyeksi dengan menggunakan skenario MODERAT, dari 10 persen dari ODP Positif maka diperkirakan terdapat 22.658 kasus sebenarnya. 

Sementara pada hasil  proyeksi dengan menggunakan skenario PESIMIS, dari 15 persen ODP positif, diperkirakan akan terdapat 48.426 kasus sebenarnya. 

Jika mempertimbangkan kebijakan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah se Gorontalo selama ini, lanjutnya, maka harus dilakukan lagi pemodelan untuk memprediksi puncak kasus. 

Ia menilai bila tidak ada intervensi secara serius dalam mengurangi transmisi yang terjadi, maka puncak kasus diperkirakan pada awal Mei 2020 dengan jumlah kasus sebanyak 46.629.

Analis Data dan Perencanaan dalam Crisis Centre UNG Bobby Rantow Payu menambahkan, jika dilakukan simulasi dengan mengasumsikan pemerintah melakukan intervensi pencegahan dengan mengurangi 15 persen transmisi, maka dalam skenario PESIMIS puncak kasus diperkirakan pada pertengahan Mei 2020 dengan jumlah kasus sebanyak 32.626. 

Bila mampu mengurangi transmisi 45 persen, dengan skenario paling OPTIMIS maka puncak kasus diperkirakan pada akhir Mei-awal Juni 2020 dengan jumlah kasus diperkirakan sebanyak 6.409 kasus.**

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020