Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) mengawasi warga yang akan mudik ke daerah tersebut.

"Saya berharap kepada Ketua dan Pengurus KKIG pusat, provinsi, kabupaten/kota se Indonesia untuk menyampaikan kepada masyarakat Gorontalo. Kami mohon maaf sebesar-besarnya lebih baik bertempat tinggal di tempat asal," katanya saat melakukan video conference dengan pengurus KKIG se Indonesia, Selasa.

Rusli menegaskan, langkah itu harus diambil untuk mencegah penularan dan penyebaran kasus COVID-19 di Gorontalo.

Terlebih, lanjutnya, mudik sering dilakukan menjelang bulan puasa dan lebaran.

"Ini dilakukan untuk menjaga keluarga di rumah. Ibu, ayah, anak, suami, istri, saudara dan tetangga. Ini bukan bentuk pengusiran, akan tetapi kami mohon untuk jangan pulang dulu," tukasnya.

Ia menjelaskan, saat ini juga telah keluar surat edaran Menteri Agama yang melarang umat Muslim untuk berkumpul dalam melaksanakan ibadah.

Dalam surat edaran tersebut diperintahkan melaksanakan ibadah di rumah.

"Hal itu termasuk pelaksanaan tradisi pasang lampu atau tumbilotohe dan lain-lain. Bahkan Salat Idul Fitri juga dibatasi. Jadi, kami akan mengikuti perintah dari bapak Menteri Agama tersebut," imbuhnya.

Dalam video konferensi tersebut, pemprov juga memaparkan program pencegahan dan penanganan COVID-19 kepada pengurus KKIG se Indonesia dan luar negeri.

Pengurus KKIG memberi saran di antaranya kebijakan pelaksanaan ibadah di bulan ramadhan, pembatasan akses keluar-masuk, hingga penyaluran sembako.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020