Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta masukan dari pemerintah kabupaten dan kota serta Forkopimda, untuk menutup akses masuk melalui darat, laut dan udara di Gorontalo.

Untung, rugi, kelebihan dan kelemahan dari kebijakan penutupan akses masuk perlu mendapat masukan komprehensif, termasuk konsekuensi dan jaminan yang harus diperhitungkan secara matang sebelum benar-benar dilaksanakan, ujarnya..

"Pembicaraan untuk menutup pintu masuk darat, laut dan udara, mari kita sepakati dan saya menunggu surat berdasarkan kajian dari bupati/wali kota dan forkopimda," ungkapnya saat rapat koordinasi, Kamis.

Menurutnya, kebijakan ini perlu diseriusi mengingat semakin tingginya eskalasi penularan virus Corona di daerah.

Enam dari tujuh kasus positif COVID-19 di Gorontalo, disebabkan oleh orang yang memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah.

Satu kasus lain merupakan transmisi lokal, tertular dari anaknya.

Waktu untuk memberi masukan penutupan akses masuk, diberi batas selama tiga hari ke depan.

Usulan dari bupati/wali kota dan forkopimda, akan menjadi bahan untuk mengambil kebijakan penutupan akses masuk ke Gorontalo.

Ia menambahkan, jika benar-benar diputuskan untuk menutup akses, maka akan disosialisasikan dan dikonfirmasi terlebih dahulu dengan pihak eksternal terkait.

Hal itu untuk mengantisipasi potensi kesalahpahaman yang bisa terjadi.

Selain rencana penutupan akses masuk, rapat koordinasi untuk menyamakan persepsi tentang kebijakan pelarangan ibadah berjamaah di masjid selama bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Semua daerah diminta satu sikap, agar efektif untuk pencegahan dan penanganan virus corona.

Pemerintah juga berencana melakukan pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah.

Warga hanya akan diperbolehkan beraktivitas luar rumah mulai pukul 08.00 Wita hingga 17.00 Wita.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020