Tangerang (ANTARA GORONTALO) - Keluarga pasien tewas --Rilda Amanda-- akibat suntikan Buvanest Spinal di RS Siloam Karawaci masih mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum terhadap rumah sakit itu.

"Kita masih mempertimbangkan dan memikirkan untuk mengambil langkah hukum atas kejadian tersebut," kata Mustakim, mertua Rilda yang adalah warga Cipondoh Makmur, Kota Tanggerang, hari ini.

Namun dia menyatakan keluarga pasrah dan telah menerima takdir dari tragedi tersebut.

"Mungkin ini takdirnya," kata dia singkat.

Humas RS Siloam Karawaci Heppi Nurfianto menyatakan mereka bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan menunggu proses investigasi Kementrian Kesehatan.

Dia mengatakan, dua orang pasien yang tewas berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Pasien laki-laki adalah pasien urologi, sedangkan pasien perempuan adalah pasien yang melahirkan secara cesar.

Ia mengaku telah mengupayakan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur yakni memberikan suntikan buvanest spinal 0,5 persen heavy. Hanya saja, pasca suntikan ini ternyata pasien mengalami reaksi lain yakni gatal-gatal dan kejang.

Hingga akhirnya pasien dimasukan ke ICU dan meninggal 24 jam setelah penyuntikan.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015