Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan seiring pencanangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, pihaknya siap untuk membuat PSBB secara berjenjang di Kabupaten Bone Bolango.
"Menyahuti Pergub ini, kami menandatangani edaran atau instruksi penajaman lewat instruksi PSBB secara berjenjang di Bone Bolango mulai dari lapisan dusun, desa, kecamatan, kabupaten," ujar Hamim di Gorontalo, Senin.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mengurangi energi, agar kesibukan ditingkat kabupaten dapat berkurang.
"Dengan kita melakukan pembatasan skala berjenjang ditingkat desa, itu diharapkan bisa memotong 50 persen pergerakan masyarakat, dengan demikian energi kita tidak terkuras habis ditingkat kabupaten," jelasnya.
Ia menegaskan jika pemerintah daerah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam melakukan pencegahan, penutupan buka tutup sekitar 11 titik yang ada di kabupaten Bone Bolango.
"Sedangkan jalan-jalan tikus atau jalan pintas kita serahkan kepada Gugus COVID-19 tingkat desa. Untuk pasar, kita sudah melakukan secara online nama aplikasinya adalah Halo Patali dimana masyarakat bisa memesan kebutuhanya lewat aplikasi ini." bebernya.
Hamim menambahkan jika untuk tujuh kecamatan di daerah itu, semua pasar mingguan sudah ditutup dan diganti dengan pasar harian yang dibuka dari pukul 06.00-09.00 Wita.
"Sebelum penerapan PSBB oleh Gubernur, kami sudah melakukan berbagai pembatasan sejak 14 Maret lalu, mulai dari surat edaran mengalihkan fokus pembelajaran langsung ke rumah, melarang seluruh kegiatan ASN di luar kabupaten atau provinsi Gorontalo dan pengawasn perbatasan dengan Sulawesi Utara," pungkasnya.
Sejumlah petugas Dinas Perhubungan (Dishub) memberikan sosialisasi pada pencanangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (4/5/2020). Pemerintah setempat mulai melakukan sosialisasi PSBB mulai tanggal 4-6 Mei dan diberlakukan secara resmi pada tanggal 7 Mei 2020 nanti guna memutus mata rantai penyebaran pandemi COVID-19. ANTARA/Adiwinata Solihin
