Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Facebook telah meluncurkan fitur baru untuk membantu mencegah tindakan bunuh diri di Amerika Serikat.

Perangkat tersebut memungkinkan pengguna melaporkan konten untuk kajian serta mendorong mereka yang rentan untuk mendapat bantuan.

Perangkat itu dibangun berdasarkan fitur pelaporan yang diterapkan tahun 2011, yang menyampaikan rincian laporan ke National Suicide Prevention Lifeline di Amerika Serikat dan Samaritans di Inggris.

Inisiatif baru itu melibatkan satu tim terlatih, lebih banyak sumber daya dan fitur untuk membantu mereka yang berisiko bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.

Setelah meninjau laporan dan mengkonfirmasi bahwa satu konten mungkin menunjukkan perasaan ingin bunuh diri pada pengguna, Facebook akan mengirimkan pemberitahuan ke pengguna yang menyatakan bahwa seorang temannya ingin membantu, dan menawarkan akses ke lembaga pencegahan bunuh diri.

Pengguna yang rentan terhadap tindakan bunuh diri tersebut kemudian akan dianjurkan menghubungi seorang teman, atau National Suicide Prevention Lifeline, atau berkonsultasi dengan petugas dari organisansi kesehatan mental Forefront, Now Matters Now dan Save.org.

Perangkat baru itu juga akan memungkinkan penggunayang melaporkan konten tersebut untuk mengakses sumber daya pendukung, termasuk pilihan untuk mengirimkan pesan atau menelpon untuk membantu teman mereka dan mendapat nasikan dari kawan yang lain atau dari saluran bantuan untuk mencegah bunuh diri.

"Jika seseorang pengguna Facebook menunjukkan ancaman tindakan bunuh diri, kami meminta pengguna lain segera menghubungi layanan darurat," kata Rob Boyle dan Nicole Staubli dari Facebook.

Fitur baru tersebut saat ini baru ditujukan untuk pengguna di Amerika Serikat. Namun Facebook menyatakan sedang mencoba mengembangkan fitur tersebut untuk pengguna di luar Amerika Serikat, demikian seperti dilansir laman The Guardian.

Penerjemah: Arindra Meodia

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015