Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Peluang Tonny Junus dan Adhan Dambea untuk memimpin DPD PDI Perjuangan Provinsi Gorontalo untuk periode lima tahun ke depan bisa berimbang, karena memiliki basis dan kekuatan masing-masing.

"Karena kedua figur ini cukup kuat, maka menentukan siapa ketua DPD jelas membutuhkan pertimbangan yang matang," kata Irwan, salah satu pemerhati politik di Kota Gorontalo, Rabu.

Tonny Junus sendiri adalah `incumbent` ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Gorontalo dan masih menjabat Wakil Bupati Gorontalo, sementara Adhan Dambea adalah mantan Wali Kota Gorontalo yang cukup matang berdinamika di dunia politik setempat.

Selain Tonny dan Adhan, ada juga beberapa nama yang ikut uji kelayakan pimpinan DPD PDI Perjuangan Provinsi Gorontalo, diantaranya Hans Tumulo, Alifudin Djamal, Kris Wartabone, Laode Haimudin, Suwandi Musa dan Ishak Liputo.

"Siapapun yang memimpin PDI Perjuangan, tentunya harus mampu bekerja keras untuk melakukan konsolidasi, karena kekuatan partai berlambang "banteng moncong putih" itu di Gorontalo, masih di bawah bayang-bayang Golkar," ujarnya.

Setiap pemilu dilangsungkan, Partai Golkar selalu memenangkan perolehan suara dan mampu mengirimkan dua wakilnya di DPR RI.

Sementara itu, Yusuf, salah satu kader PDIP Kabupaten Gorontalo mengharapkan Musda tingkat provinsi diharapkan tidak menjadi kubu-kubuan yang akhirnya merugikan kepentingan partai itu sendiri.

"Berkompetisi itu wajar, tetapi harus sehat dan saling legowo," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015