Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) Gorontalo Utara memastikan kenaikan harga beras di wilayah tersebut disebabkan petani belum memasuki masa panen.

"Stok beras di berbagai gudang rata-rata kosong akibat sebagian besar petani belum memasuki masa panen," ujar Kepala Diskoperindag Gorontalo Utara Muchtar Adam, di Kwandang, Kamis.

Pihaknya saat ini menurunkan tim terpadu melibatkan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) serta Kepolisian untuk memantau harga beras tersebut.

Berdasarkan peninjauan di pasar Kamis Moluo Kecamatan Kwandang, ditemukan jika kenaikan harga beras di daerah ini karena adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru-baru ini.

Selain itu keterlambatan masa panen oleh para petani, sehingga stok beras di daerah ini berkurang.

"Sudah menjadi hukum ekonomi pasar, bila stok barang berkurang maka kenaikkan harga tak terhindarkan," ujar Muchtar.

Sehingga tingginya harga beras di daerah ini dipastikan akibat stok yang berkurang, sebab pihaknya belum menemukan indikasi penimbunan beras oleh pihak-pihak tertentu.

Pantauan di pasar tradisional Moluo, harga beras bervariasi antara Rp512.000 per karung (50 liter) hingga Rp525.000 sesuai kualitas beras.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015