Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, berharap agar tatanan kehidupan normal baru 'New Normal' yang akan diterapkan di kabupaten tersebut, sebagai satu-satunya wilayah zona hijau COVID-19 di Provinsi Gorontalo, akan mendorong percepatan realisasi listrik masuk pulau.
"Realisasi pembangunan infrastruktur jaringan listrik masuk pulau Dudepo yang direncanakan terwujud tahun ini, terkendala adanya wabah COVID-19," ujar anggota Komisi II DPRD, Lukum Diko, di Gorontalo, Sabtu.
Dengan penerapan tatanan kehidupan normal baru, diharapkan percepatan pembangunan infrastruktur tersebut dapat terpenuhi.
Masyarakat pulau Dudepo, di Kecamatan Anggrek, sudah sangat mengharapkannya, sebab berpuluh tahun mereka mendambakan penerangan listrik.
Apalagi di tengah pandemi ini, mayoritas nelayan yang ada di pulau tersebut menghadapi kesulitan dalam memasarkan produksi ikan segar.
Biasanya mereka (nelayan, red) menjual ke para penampung di luar kabupaten, seperti Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
"Harganya dapat bersaing dan cukup membayar lelah," kata Lukum.
Namun di tengah pandemi ini, kondisi yang serba terbatas membuat produksi hanya bisa dijual ke penampung lokal, dengan harga yang turun signifikan.
Jika listrik masuk pulau dapat terealisasi, tentu nelayan dapat memanfaatkannya untuk menyimpan ikan dalam wadah pendingin.
Bahkan masyarakat setempat bisa memproduksi es balok untuk kepentingan nelayan serta banyak manfaat lain yang bisa dihasilkan dalam peningkatan perekonomian dengan masuknya penerangan listrik.
"Saya sangat mendukung penerapan normal baru, tentu dengan perlakuan khusus yaitu tetap menerapkan protokol kesehatan dalam upaya mencegah COVID-19, agar sektor perekonomian kembali tumbuh seiring jalannya pembangunan yang akan mulai direalisasikan," pungkasnya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
"Realisasi pembangunan infrastruktur jaringan listrik masuk pulau Dudepo yang direncanakan terwujud tahun ini, terkendala adanya wabah COVID-19," ujar anggota Komisi II DPRD, Lukum Diko, di Gorontalo, Sabtu.
Dengan penerapan tatanan kehidupan normal baru, diharapkan percepatan pembangunan infrastruktur tersebut dapat terpenuhi.
Masyarakat pulau Dudepo, di Kecamatan Anggrek, sudah sangat mengharapkannya, sebab berpuluh tahun mereka mendambakan penerangan listrik.
Apalagi di tengah pandemi ini, mayoritas nelayan yang ada di pulau tersebut menghadapi kesulitan dalam memasarkan produksi ikan segar.
Biasanya mereka (nelayan, red) menjual ke para penampung di luar kabupaten, seperti Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
"Harganya dapat bersaing dan cukup membayar lelah," kata Lukum.
Namun di tengah pandemi ini, kondisi yang serba terbatas membuat produksi hanya bisa dijual ke penampung lokal, dengan harga yang turun signifikan.
Jika listrik masuk pulau dapat terealisasi, tentu nelayan dapat memanfaatkannya untuk menyimpan ikan dalam wadah pendingin.
Bahkan masyarakat setempat bisa memproduksi es balok untuk kepentingan nelayan serta banyak manfaat lain yang bisa dihasilkan dalam peningkatan perekonomian dengan masuknya penerangan listrik.
"Saya sangat mendukung penerapan normal baru, tentu dengan perlakuan khusus yaitu tetap menerapkan protokol kesehatan dalam upaya mencegah COVID-19, agar sektor perekonomian kembali tumbuh seiring jalannya pembangunan yang akan mulai direalisasikan," pungkasnya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020