Kwartir daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Gorontalo membentuk posko atau tenda pintar untuk membantu pemulihan trauma anak-anak korban banjir di Kelurahan Kampung Bugis Kota Gorontalo.

“Selain bantuan logistik, penyembuhan trauma khususnya bagi anak mutlak diperlukan. Di tenda pintar ini kita belajar, bermain dan bernyanyi bersama. Walaupun hanya belajar di tenda, kalian harus tetap merasakan keceriaan,” ungkap Ketua Kwarda Gorontalo Idah Syahidah saat memberikan materi pemulihan trauma di depan anak anak korban banjir di Gorontalo, Jumat.

Anggota DPR RI Komisi VIII itu menambahkan kegiatan belajar di tenda pintar dilaksanakan dengan terus memperhatikan protokol kesehatan.

Anak-anak duduk berjarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan sebelum masuk ke tenda.

“Tenda pintar ini idenya tercetus baru kemarin siang, bersama kakak-kakak pramuka. Karena anak-anak sudah empat bulan tidak sekolah, tentu rindu suasana belajar. Apalagi kemarin sempat banjir di tengah pandemi," jelasnya.

Ia berharap kegiatan itu mampu menghilangkan trauma anak, setelah mereka melewati musibah banjir yang melanda tempat tinggalnya.

Selain belajar dan bermain bersama di tenda pintar tersebut juga dilengkapi dengan mobil perpustakaan keliling.

Anak-anak dapat membaca berbagai macam buku yang tersedia selama beberapa hari ke depan.

Banjir bandang terjadi di Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo pada Kamis (11/6) malam dan merendam 43 desa dan kelurahan, dengan total warga terdampak 13.768 jiwa.

Banjir terjadi dengan cepat, namun dampaknya masih dirasakan warga karena masih harus membersihkan sisa lumpur di lingkungan masing-masing sampai saat ini.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020