Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Grup "Gorontalo Menggugat" di media sosial Facebook, menggelar lomba "Gorontalo Menggugat" yang ditujukan kepada pemerintah, lembaga maupun swasta, terkait kebijakan maupun kondisi daerah yang perlu dibenahi.


Pendiri grup, Thoriq Modanggu mengatakan, lomba tersebut perlu ada untuk mengakomodir suara-suara masyarakat yang ingin memberi masukan, kritikan hingga solusi kepada pemerintah maupun lembaga yang digugat.


"Kami juga ingin budaya mengkritik yang membangun tumbuh di dalam masyarakat, agar pemerintah memperoleh masukan yang nyata dalam membangun maupun mengambil kebijakan," ungkap budayawan Gorontalo itu, Senin.


Grup yang beranggotakan 847 akun itu kini dibanjiri bermacam gugatan kepada pemerintah, yang datang dari kalangan akademisi, aktivis lingkungan, masyarakat umum, mahasiswa hingga pegawai negeri sipil.


Gugatan yang mengemuka diantaranya mengenai alih fungsi lahan, kerusakan mangrove, PDAM Kota Gorontalo, nasib Danau Limboto, kinerja BUMD, pemanfaatan Rumah Adat Dulohupa, hingga persoalan batu akik.


Menurutnya, gugatan terbaik akan dipilih dari postingan ke akun grup tanggal 19-23 Maret 2015, dan yang terbaik akan diumumkan pada 24 Maret 2015.


"Gugatan yang kami nilai paling baik dalam arti membangun serta menyangkut kepentingan publik yang paling mendasar akan kami sampaikan langsung kepada Pemerintah Kota Gorontalo," tukasnya.


Menanggapi hal itu, Wali Kota Gorontalo Marten Taha sangat mendukung lomba tersebut, karena dinilanya akan membantu pihaknya dalam membangun daerah lebih baik.

"Gugatan terbaik yang akan disampaikan kepada pemkot akan kami beri hadiah. Ini untuk mengapresiasi siapa pun yang memiliki perhatian dan memberi masukan kepada pemerintah," ungkapnya.

Pewarta: Debby H Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015