Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara (Gorut), mendorong pemanfaatan pekarangan rumah dan lahan tidur, untuk usaha produktif masyarakat di masa pandemi COVID-19.
Hal itu diungkap Wakil Bupati (Wabup) Thariq Modanggu, di Gorontalo, Jumat, terkait gerakan memanfaatkan lahan pekarangan untuk menunjang perekonomian masyarakat serta bagian dari program ketahanan pangan di daerah itu.
Rapat bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait telah dilakukan, menghadirkan pihak Bappeda, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian setempat, untuk membahas dan menugaskan secara spesifik gerakan tersebut dari tingkat bawah.
Dinas Ketahanan Pangan bertugas menyusun pencanangan gerakan itu, melibatkan seluruh kalangan untuk menanam dan memanfaatkan lahan pekarangan. "Kita belum tahu kapan pandemi ini akan berakhir, maka ketahanan pangan perlu menjadi program prioritas," ungkapnya.
Konsep dan langkah-langkah memanfaatkan lahan pekarangan telah disusun, mengingat program itu ada dalam 127 program pemerintah daerah yaitu 'Lahan Sakti' atau sejengkal tanah karunia Ilahi, maka ditargetkan gerakan tersebut sukses, tidak sekadar dicanangkan.
Pemkab kata Thariq akan berkunjung ke Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) untuk menyiapkan bibit-bibit tanaman pendamping beras, seperti ubi kayu, ubi talas, jagung dan lainnya.
Masyarakat akan diberdayakan untuk menanam tanaman pendamping bukan pengganti beras. "Jika selama ini orang miskin hanya diberikan bantuan baik langsung tunai (BLT) maupun bantuan sosial tunai (BST) namun melalui program ketahanan pangan di daerah itu, masyarakat miskin didorong atau diberi stimulan untuk memanfaatkan pekarangan agar memperoleh pendapatan," ujarnya.
Dinas Ketahanan Pangan akan mendesain perencanaan makro dan mikro dari hulu ke hilir atau mulai dari pembibitan sampai tahap produksi untuk menghasilkan tanaman pendamping beras.
"Gerakan ini akan stimulan memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada, hingga nanti akan ada desa-desa binaan OPD maupun desa mandiri yang ingin berusaha dalam upaya menggerakan produktifitas masyarakat secara masif di masa pandemi," pungkasnya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Hal itu diungkap Wakil Bupati (Wabup) Thariq Modanggu, di Gorontalo, Jumat, terkait gerakan memanfaatkan lahan pekarangan untuk menunjang perekonomian masyarakat serta bagian dari program ketahanan pangan di daerah itu.
Rapat bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait telah dilakukan, menghadirkan pihak Bappeda, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian setempat, untuk membahas dan menugaskan secara spesifik gerakan tersebut dari tingkat bawah.
Dinas Ketahanan Pangan bertugas menyusun pencanangan gerakan itu, melibatkan seluruh kalangan untuk menanam dan memanfaatkan lahan pekarangan. "Kita belum tahu kapan pandemi ini akan berakhir, maka ketahanan pangan perlu menjadi program prioritas," ungkapnya.
Konsep dan langkah-langkah memanfaatkan lahan pekarangan telah disusun, mengingat program itu ada dalam 127 program pemerintah daerah yaitu 'Lahan Sakti' atau sejengkal tanah karunia Ilahi, maka ditargetkan gerakan tersebut sukses, tidak sekadar dicanangkan.
Pemkab kata Thariq akan berkunjung ke Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) untuk menyiapkan bibit-bibit tanaman pendamping beras, seperti ubi kayu, ubi talas, jagung dan lainnya.
Masyarakat akan diberdayakan untuk menanam tanaman pendamping bukan pengganti beras. "Jika selama ini orang miskin hanya diberikan bantuan baik langsung tunai (BLT) maupun bantuan sosial tunai (BST) namun melalui program ketahanan pangan di daerah itu, masyarakat miskin didorong atau diberi stimulan untuk memanfaatkan pekarangan agar memperoleh pendapatan," ujarnya.
Dinas Ketahanan Pangan akan mendesain perencanaan makro dan mikro dari hulu ke hilir atau mulai dari pembibitan sampai tahap produksi untuk menghasilkan tanaman pendamping beras.
"Gerakan ini akan stimulan memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada, hingga nanti akan ada desa-desa binaan OPD maupun desa mandiri yang ingin berusaha dalam upaya menggerakan produktifitas masyarakat secara masif di masa pandemi," pungkasnya.***
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020