Kapolda Gorontalo Irjen Pol Adnas menyebutkan pelaksanaan Operasi Patuh Otanaha 2020 difokuskan pada pendisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru.
"Operasi ini akan dilaksanakan selama 14 haru mulai dari 23 Juli hingga 5 Agustus 2020," ujar Kapolda usai latihan pra operasi di Mapolda Gorontalo, Senin.
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan latihan praoperasi yang merupakan salah satu bagian dari proses manajerial dalam setiap pelaksanaan operasi untuk menyamakan pola pikir dan cara bertindak.
"Kita juga meningkatkan kemampuan dan keterampilan dari seluruh personil yang terlibat dalam operasi ini, agar dalam penugasan di lapangan nanti, para personil benar-benar mengerti dan memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya," ucap Adnas.
Jenderal bintang dua itu menyebutkan, jika pihaknya terus melakukan pemantauan perkembangan masyarakat di Provinsi Gorontalo.
"Jadi kegiatan operasi ini tidak hanya patuh terhadap aturan lalu lintas, namun juga terhadap protokol kesehatan. Dimana dari hasil pemantauan di lapangan, ternyata dengan tidak dilaksanakannya PSBB, masyarakat sudah banyak yang tidak menggunakan masker, para pengendara juga tidak menggunakan masker," ungkapnya.
Oleh sebab itu, dengan dilaksanakannya operasi itu, diharapkan masyarakat bisa lebih sadar, lebih tertib berlalu lintas, dan mematuhi protokol kesehatan dalam berlalu lintas.
Kapolda Gorontalo juga berharap, dengan dilakukannya operasi Patuh selama 14 hari ini, tidak ada personel yang melakukan tindakan kontraproduktif, karena Polri harus persuasif dan humanis.
"Jadi tidak ada kata-kata kasar, harus berbahasa yang sejuk, dan harus berempati kepada masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
"Operasi ini akan dilaksanakan selama 14 haru mulai dari 23 Juli hingga 5 Agustus 2020," ujar Kapolda usai latihan pra operasi di Mapolda Gorontalo, Senin.
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan latihan praoperasi yang merupakan salah satu bagian dari proses manajerial dalam setiap pelaksanaan operasi untuk menyamakan pola pikir dan cara bertindak.
"Kita juga meningkatkan kemampuan dan keterampilan dari seluruh personil yang terlibat dalam operasi ini, agar dalam penugasan di lapangan nanti, para personil benar-benar mengerti dan memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya," ucap Adnas.
Jenderal bintang dua itu menyebutkan, jika pihaknya terus melakukan pemantauan perkembangan masyarakat di Provinsi Gorontalo.
"Jadi kegiatan operasi ini tidak hanya patuh terhadap aturan lalu lintas, namun juga terhadap protokol kesehatan. Dimana dari hasil pemantauan di lapangan, ternyata dengan tidak dilaksanakannya PSBB, masyarakat sudah banyak yang tidak menggunakan masker, para pengendara juga tidak menggunakan masker," ungkapnya.
Oleh sebab itu, dengan dilaksanakannya operasi itu, diharapkan masyarakat bisa lebih sadar, lebih tertib berlalu lintas, dan mematuhi protokol kesehatan dalam berlalu lintas.
Kapolda Gorontalo juga berharap, dengan dilakukannya operasi Patuh selama 14 hari ini, tidak ada personel yang melakukan tindakan kontraproduktif, karena Polri harus persuasif dan humanis.
"Jadi tidak ada kata-kata kasar, harus berbahasa yang sejuk, dan harus berempati kepada masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020