Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, melepas ekspor jagung dan tetes tebu (molase) Gorontalo ke Filipina.
“Pertama saya ingin menyampaikan rasa bangga dan bergembira sekali bahwa, produksi jagung di Gorontalo meningkat dengan pesat. Mudah-mudahan bisa mencapai target 2 juta ton, sesuai target bapak gubernur,” kata Suharso.
Selama Januari hingga Agustus 2020, Provinsi Gorontalo telah empat kali mengekspor jagung ke Filipina dengan total ekspor sebanyak 30.400 ton senilai Rp125,5 miliar.
Ekspor perdana pada 9 Juni 2020 sebanyak 6.100 ton senilai Rp24,7 miliar, disusul ekspor kedua pada 17 Juni 2020 sebanyak 6.300 ton dengan nilai Rp25,9 miliar.
Ekspor ketiga dilakukan pada Juli 2020 sebanyak 6.100 ton senilai Rp24,8 miliar.
Ekspor jagung untuk keempat kalinya pada tahun 2020 yang dilepas oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, sebanyak 12.000 ton dengan nilai mencapai Rp49,9 miliar.
Sedangkan untuk tetes tebu sebanyak 11.700 ton, dengan nilai sebesar Rp31,2 miliar.
“Mudah-mudahan selain dengan ekspor yang sifatnya komoditas ini, bisa dikembangkan dengan ekspor hasil pertanian lainnya atau industri yang berbasis pertanian di Gorontalo, saya kira Gorontalo akan menjadi salah satu wilayah yang dapat di andalkan mengatasi defisit secara nasional,” tambahnya.
Dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Gorontalo, Menteri PPN Suharso Monoarfa turut didampingi oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Nurhayati Monoarfa dan sejumlah pejabat Kementerian PPN dan Bappenas.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020