Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, menyebut, keputusan menutup sementara Puskesmas Atinggola di wilayah timur kabupaten tersebut, untuk menghindari meluasnya penyebaran COVID-19.
"Salah satu pasien terkonfirmasi positif COVID-19, melakukan kontak erat dengan belasan tenaga kesehatan di puskesmas yang ada perbatasan ini," ujar Indra, dikonfirmasi di Gorontalo Utara, Senin.
Langkah penutupan sementara sejak 14 Agustus hingga 24 Agustus 2020, untuk memutus rantai penyebaran virus mematikan itu.
Seluruh tenaga kesehatan yang kontak langsung atau sebanyak 12 orang, akan melalui tes cepat dan tes usap.
Namun mereka sementara diwajibkan melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.
Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan setempat, mengambil langkah cepat mengalihkan layanan kesehatan bagi masyarakat Atinggola, di balai pertemuan umum (BPU) Kecamatan Atinggola.
Pelayanan terdepan juga didukung Puskesmas Gentuma Raya.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, sebab dokter dan perawat disiapkan untuk memberikan pelayanan di fasilitas tingkat pertama," ucapnya.
Penutupan sementara 10 hari, untuk memastikan tidak ada tenaga kesehatan yang terpapar.
Kepala Puskesmas Atinggola, Meike Ibrahim, mengatakan, pihaknya sementara melakukan karantina mandiri bersama 78 tenaga kesehatan yang sempat kontak dengan 12 tenaga kesehatan yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
Penyemprotan disinfektan sebanyak tiga kali akan dilakukan di seluruh ruangan Puskesmas.
"Kita memastikan, seluruh ruangan dalam kondisi steril saat Puskesmas kembali dibuka," ucapnya.
Sedih kata Meike dengan kondisi yang dihadapi, namun untuk keselamatan semua langkah tersebut diambil sesuai instruksi bupati.
Penyemprotan disinfektan langkah pertama telah dilakukan, tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
"Salah satu pasien terkonfirmasi positif COVID-19, melakukan kontak erat dengan belasan tenaga kesehatan di puskesmas yang ada perbatasan ini," ujar Indra, dikonfirmasi di Gorontalo Utara, Senin.
Langkah penutupan sementara sejak 14 Agustus hingga 24 Agustus 2020, untuk memutus rantai penyebaran virus mematikan itu.
Seluruh tenaga kesehatan yang kontak langsung atau sebanyak 12 orang, akan melalui tes cepat dan tes usap.
Namun mereka sementara diwajibkan melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.
Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan setempat, mengambil langkah cepat mengalihkan layanan kesehatan bagi masyarakat Atinggola, di balai pertemuan umum (BPU) Kecamatan Atinggola.
Pelayanan terdepan juga didukung Puskesmas Gentuma Raya.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, sebab dokter dan perawat disiapkan untuk memberikan pelayanan di fasilitas tingkat pertama," ucapnya.
Penutupan sementara 10 hari, untuk memastikan tidak ada tenaga kesehatan yang terpapar.
Kepala Puskesmas Atinggola, Meike Ibrahim, mengatakan, pihaknya sementara melakukan karantina mandiri bersama 78 tenaga kesehatan yang sempat kontak dengan 12 tenaga kesehatan yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
Penyemprotan disinfektan sebanyak tiga kali akan dilakukan di seluruh ruangan Puskesmas.
"Kita memastikan, seluruh ruangan dalam kondisi steril saat Puskesmas kembali dibuka," ucapnya.
Sedih kata Meike dengan kondisi yang dihadapi, namun untuk keselamatan semua langkah tersebut diambil sesuai instruksi bupati.
Penyemprotan disinfektan langkah pertama telah dilakukan, tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020