Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo pada bulan September 2020 akan menurunkan 893 petugas secara langsung, untuk melakukan Sensus Penduduk (SP) tahap lanjutan dari SP daring (online) yang sudah dilakukan sebelumnya.

"Jumlah petugas ini berkurang dari rancangan awal kami sebanyak 1.700 orang karena adanya refocussing anggaran untuk Covid-19,” kata Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati, usai menemui Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim di rumah jabatan di Gorontalo, Kamis.

Petugas pencacah SP 2020 yang direkrut oleh BPS Provinsi Gorontalo selain harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, juga harus mengikuti skrining atau pemeriksaan kesehatan dengan tes cepat untuk mengantisipasi penularan virus Corona.

Petugas pencacah juga akan dilengkapi dengan alat pelindung diri berupa masker, cairan pembersih tangan, pelindung wajah, dan sarung tangan.

"Seluruh petugas kami rapid test, kalau reaktif terpaksa tidak kami akomodir," imbuhnya.

Tahap lanjutan SP 2020 akan didahului dengan kegiatan pembukaan yang direncanakan dilakukan oleh Wagub Gorontalo, pada tanggal 2 September 2020.

Durasi waktu SP secara langsung selama bulan September dan ditargetkan pendataan di Provinsi Gorontalo akan selesai dalam 15 hari.

"Pada SP online sudah ada 27 persen lebih dari jumlah penduduk Gorontalo yang sudah tercatat. Jadi masih ada 72 persen lagi yang akan kami catat pada SP langsung, yang ditargetkan selesai dalam waktu 15 hari," ungkapnya. **

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020