Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Penjualan Compact Disc (CD) dan DVD yang berisikan lagu dan film di Kota Gorontalo, kurang diminati lagi warga seiring dengan kemajuan beberapa teknologi lainnya.
Yusuf, salah seorang penjual kaset CD/DVD di seputaran Pasar Sentral Kota Gorontalo, Sabtu, mengatakan pendapatan saat ini terus berkurang jika dibandingkan lima tahun lalu.
"Lima tahun lalu kami bisa mendapatkan uang sebesar Rp600 ribu per harinya dari hasil penjualan CD/DVD, sedangkan saat ini beruntung jika masih ada satu atau dua orang yang membeli, kadang juga tidak ada sama sekali," ujar Yusuf.
Menurutnya kecanggihan alat tegnologi saat ini yang dapat "download" video lagu atau film pada handphone atau komputer melalui jaringan internet, sangat berpengaruh besar terhadap minat warga membeli kaset CD/DVD.
"Alternatif saya agar bisa tetap mendapatkan penghasilan, dengan cara menjual barang dagangan lain selain CD/DVD, yaitu dengan berjualan jam tangan dan aksesoris wanita lainnya. Setidaknya masih mendapatkan sedikit pendapatan untuk makan sehari-hari," ucapnya.
Yusuf menambahkan, kaset CD/DVD yang masih laku terjual untuk CD film kartun saja, sedangkan untuk kaset lainnya biasa dibeli hanya pada momentum lebaran dan Tahun Baru saja, seperti kaset pengajian dan takbiran, biasanya dibeli pada saat menjelang lebaran. Sedangkan untuk tahun baru sebagian orang membeli musik disko dan dj saja.
"Kaset CD/DVD ini dipasok dari Jakarta dan dikirim melalui kapal Laut. Setiap pengiriman biasanya terdiri dari lima kardus besar yang di dalamnya sudah berisi kaset film dan lagu-lagu," ujarnya.
Di tempat berbeda, Jay, sebagai penjual kaset CD/DVD di Kota Gorontalo menambahkan, menurunnya pembeli kaset CD/DVD karena makin banyaknya fasilitas karaoke dan bioskop di Kota Gorontalo, sehingga berpengaruh terhadap menurunnya penjualannya.
"Dulu CD/DVD yang paling sering dibeli yaitu karaoke dan film, tetapi saat ini hanya sebagian kecil saja orang yang mau membeli di tempat kami,"ujar pria berbadan kecil itu.
Menurutnya, agar CD/DVD bisa laku, terkadang mereka menjajalkannya di kampus dengan harga yang relatif murah, yaitu Rp15 ribu per 3 keping kaset.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Yusuf, salah seorang penjual kaset CD/DVD di seputaran Pasar Sentral Kota Gorontalo, Sabtu, mengatakan pendapatan saat ini terus berkurang jika dibandingkan lima tahun lalu.
"Lima tahun lalu kami bisa mendapatkan uang sebesar Rp600 ribu per harinya dari hasil penjualan CD/DVD, sedangkan saat ini beruntung jika masih ada satu atau dua orang yang membeli, kadang juga tidak ada sama sekali," ujar Yusuf.
Menurutnya kecanggihan alat tegnologi saat ini yang dapat "download" video lagu atau film pada handphone atau komputer melalui jaringan internet, sangat berpengaruh besar terhadap minat warga membeli kaset CD/DVD.
"Alternatif saya agar bisa tetap mendapatkan penghasilan, dengan cara menjual barang dagangan lain selain CD/DVD, yaitu dengan berjualan jam tangan dan aksesoris wanita lainnya. Setidaknya masih mendapatkan sedikit pendapatan untuk makan sehari-hari," ucapnya.
Yusuf menambahkan, kaset CD/DVD yang masih laku terjual untuk CD film kartun saja, sedangkan untuk kaset lainnya biasa dibeli hanya pada momentum lebaran dan Tahun Baru saja, seperti kaset pengajian dan takbiran, biasanya dibeli pada saat menjelang lebaran. Sedangkan untuk tahun baru sebagian orang membeli musik disko dan dj saja.
"Kaset CD/DVD ini dipasok dari Jakarta dan dikirim melalui kapal Laut. Setiap pengiriman biasanya terdiri dari lima kardus besar yang di dalamnya sudah berisi kaset film dan lagu-lagu," ujarnya.
Di tempat berbeda, Jay, sebagai penjual kaset CD/DVD di Kota Gorontalo menambahkan, menurunnya pembeli kaset CD/DVD karena makin banyaknya fasilitas karaoke dan bioskop di Kota Gorontalo, sehingga berpengaruh terhadap menurunnya penjualannya.
"Dulu CD/DVD yang paling sering dibeli yaitu karaoke dan film, tetapi saat ini hanya sebagian kecil saja orang yang mau membeli di tempat kami,"ujar pria berbadan kecil itu.
Menurutnya, agar CD/DVD bisa laku, terkadang mereka menjajalkannya di kampus dengan harga yang relatif murah, yaitu Rp15 ribu per 3 keping kaset.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015