Pemerintah Kota (Pemkot) Manado Provinsi Sulawesi Utara menyiapkan ratusan kamar di rumah singgah bagi masyarakat yang akan melakukan isolasi akibat pandemi virus corona (COVID-19) di daerah itu.
"Dalam rumah singgah tersebut disiapkan 305 tempat tidur, kamar dengan fasilitas air panas, televisi pada bagian tertentu, serta pendingin ruang," kata Wali Kota Manado Vicky Lumentut di Manado, Minggu.
Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan mendorong masyarakat salah satunya dengan menyediakan rumah singgah bisa digunakan oleh setiap warga yang harus menjalani isolasi.
Dia mengatakan siapa pun warga Manado yang akan dan harus menjalani isolasi mandiri terkait COVID-19 bisa datang ke tempat itu karena akan dilayani dengan baik.
Dia menjelaskan di asrama haji yang dijadikan rumah singgah oleh Pemerintah Kota Manado itupun akan menerima warga yang membutuhkan tempat isolasi.
Dia mengakui untuk mendapatkan asrama haji dijadikan sebagai rumah singgah, pihaknya harus berjuang keras, karena harus berhadapan dengan stigma masyarakat.
"Sehingga walaupun telah disediakan sejak April 2020 tetapi baru bisa digunakan pada 1 Juli setelah mendapat persetujuan Gubernur dan Wali Kota menandatangani MoU dengan Kementerian Agama Sulawesi Utara," katanya.
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dinkes Kota Manado dr Marini Kapojos mengatakan warga yang melakukan isolasi di rumah singgah juga mendapatkan makanan tiga kali sehari dan snack dua makanan tiga kali sehari serta makanan ringan dua kali sehari untuk menunjang asupan gizi dan imun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
"Dalam rumah singgah tersebut disiapkan 305 tempat tidur, kamar dengan fasilitas air panas, televisi pada bagian tertentu, serta pendingin ruang," kata Wali Kota Manado Vicky Lumentut di Manado, Minggu.
Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan mendorong masyarakat salah satunya dengan menyediakan rumah singgah bisa digunakan oleh setiap warga yang harus menjalani isolasi.
Dia mengatakan siapa pun warga Manado yang akan dan harus menjalani isolasi mandiri terkait COVID-19 bisa datang ke tempat itu karena akan dilayani dengan baik.
Dia menjelaskan di asrama haji yang dijadikan rumah singgah oleh Pemerintah Kota Manado itupun akan menerima warga yang membutuhkan tempat isolasi.
Dia mengakui untuk mendapatkan asrama haji dijadikan sebagai rumah singgah, pihaknya harus berjuang keras, karena harus berhadapan dengan stigma masyarakat.
"Sehingga walaupun telah disediakan sejak April 2020 tetapi baru bisa digunakan pada 1 Juli setelah mendapat persetujuan Gubernur dan Wali Kota menandatangani MoU dengan Kementerian Agama Sulawesi Utara," katanya.
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dinkes Kota Manado dr Marini Kapojos mengatakan warga yang melakukan isolasi di rumah singgah juga mendapatkan makanan tiga kali sehari dan snack dua makanan tiga kali sehari serta makanan ringan dua kali sehari untuk menunjang asupan gizi dan imun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020