Kemenag dekatkan budaya zakat-wakaf ke generasi muda dengan lomba lari

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen untuk semakin mendekatkan budaya zakat dan wakaf kepada kalangan generasi muda dengan menggelar lomba lari yang sedang tren di kalangan masyarakat Indonesia saat ini.

Kepala Subdit Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Kemenag Muhibuddin di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa ada lebih dari 1.500 peserta yang mengikuti lomba lari bertajuk Waqf Zakat Fun Run 2024 ini, mereka sebagian besar adalah anak-anak muda generasi milenial dan generasi-Z yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.

“Antusiasnya luar biasa dan jumlah peserta semua sesuai dengan target melalui kegiatan ini memang digelar sekaligus untuk mengedukasi langsung manfaat berwakaf dan zakat,” kata dia saat ditemui di sela rangkaian kegiatan lomba lari itu.

Waqf Zakat Fun Run 2024 digelar atas inisiasi dari Kemenag melalui Badan Wakaf Indonesia (BWI) dengan Badan Amil Zakat Indonesia (Baznas).

Pada ajang tersebut para peserta berlari dengan rute mengelilingi kawasan Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat yang berjarak tempuh 5 kilometer. Bagi sejumlah peserta yang berhasil finis pertama akan mendapatkan medali.

Muhibuddin yang juga sebagai wakil ketua pelaksana lomba ini menilai bahwa ada banyak manfaat yang didapatkan para peserta melalui kegiatan ini.

Selain dapat berolahraga untuk menjaga tubuh tetap bugar, bersilaturahim - mendapatkan teman baru, dan mereka juga harapannya dapat memperoleh amal jariyah.

Hal ini dikarenakan para peserta telah mewakafkan sebagian biaya pendaftaran yang senilai Rp150 ribu itu untuk diberikan kepada para fakir miskin, korban bencana atau pihak tak mampu lainnya melalui BWI dan Baznas.

Kemenag mengharapkan kegiatan ini juga dapat menumbuhkan indeks literasi masyarakat terhadap budaya zakat dan wakaf yang saat ini di bawah 50 persen atau masih tergolong rendah.

“Zakat wajib bagi umat Islam, dan wakaf itu sunnah untuk semua. Yang penting dari itu adalah untuk membantu penanggulangan kemiskinan dan mendorong eskalasi keuangan syariah Indonesia yang diharapkan dapat menjadi backbone pembangunan,” ujarnya.