Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menggelar 'workshop' dan bimbingan teknis (bimtek) penyusunan reformasi birokrasi (RB) dan 'roadmap' RB, di Kota Manado, Jumat.
Wakil bupati (Wabup) Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, mengatakan, dua hal penting yang digali pada pelaksanaan kegiatan itu, yaitu lokasi dan produk yang harus dihasilkan melalui kegiatan tersebut.
"Mengapa digelar di Kota Manado ?" jawaban pihak bagian Ortala Sekretariat Daerah dapat dimaklumi.
Yaitu, kegiatan tersebut mendekatkan dengan tiga nara sumber selaku pemateri dari BKN regional XI, Manado.
"Di masa pandemi COVID-19, mereka tidak bisa ke Gorontalo, maka kita yang datang mendekat sebab perbaikan atas RB dan SAKIP sangat mendesak, untuk segera dimasukkan pada pertengahan September ini," ujar Thariq.
Untuk kegiatan wokshop ini, tidak efektif jika pelatihnya bukan dari pihak berkompeten.
Setelah membuka kegiatan, Thariq masih mengawal pelaksanaan kegiatan, termasuk memberikan arahan-arahan dalam rangka perbaikan ke depan.
Ditambah, dalam format 'workshop', harus ada produk yang dihasilkan.
Setiap organisasi perangkat daerah (OPD), wajib melaporkan analisis terhadap instrumen yang digunakan dalam penilaian SAKIP dan RB.
Seluruh peserta workshop pun berkomitmen setelah sepekan pascakegiatan tersebut, sudah akan terlihat hasil melalui analisis identifikasi masalah dan langkah-langkah serta solusi yang dilakukan untuk mengevaluasi hasil yang sudah ditetapkan dalam workshop tersebut.
Sebab workshop harus benar-benar memberi manfaat terhadap RB dan penyusunan 'road map' untuk tahun berikutnya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Wakil bupati (Wabup) Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, mengatakan, dua hal penting yang digali pada pelaksanaan kegiatan itu, yaitu lokasi dan produk yang harus dihasilkan melalui kegiatan tersebut.
"Mengapa digelar di Kota Manado ?" jawaban pihak bagian Ortala Sekretariat Daerah dapat dimaklumi.
Yaitu, kegiatan tersebut mendekatkan dengan tiga nara sumber selaku pemateri dari BKN regional XI, Manado.
"Di masa pandemi COVID-19, mereka tidak bisa ke Gorontalo, maka kita yang datang mendekat sebab perbaikan atas RB dan SAKIP sangat mendesak, untuk segera dimasukkan pada pertengahan September ini," ujar Thariq.
Untuk kegiatan wokshop ini, tidak efektif jika pelatihnya bukan dari pihak berkompeten.
Setelah membuka kegiatan, Thariq masih mengawal pelaksanaan kegiatan, termasuk memberikan arahan-arahan dalam rangka perbaikan ke depan.
Ditambah, dalam format 'workshop', harus ada produk yang dihasilkan.
Setiap organisasi perangkat daerah (OPD), wajib melaporkan analisis terhadap instrumen yang digunakan dalam penilaian SAKIP dan RB.
Seluruh peserta workshop pun berkomitmen setelah sepekan pascakegiatan tersebut, sudah akan terlihat hasil melalui analisis identifikasi masalah dan langkah-langkah serta solusi yang dilakukan untuk mengevaluasi hasil yang sudah ditetapkan dalam workshop tersebut.
Sebab workshop harus benar-benar memberi manfaat terhadap RB dan penyusunan 'road map' untuk tahun berikutnya.***
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020