Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim meminta Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Gorontalo untuk meningkatkan koordinasi dalam mitigasi bencana.
"Daerah kita ini rawan bencana, beberapa bulan terakhir ini sering terjadi banjir dan tanah longsor. Saya berharap tingkatkan terus koordinasi dan sinergitas bersama seluruh pihak terkait dalam hal mitigasi bencana," katanya saat bertemu Kepala Basarnas Gorontalo, I Made Junetra, di rumah jabatan wagub, Jumat.
Idris mengatakan mitigasi bencana merupakan upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana, seperti halnya korban jiwa, kerugian materi, serta sumber daya lainnya.
Menurutnya, upaya mitigasi bencana dapat dilakukan melalui edukasi serta peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana.
"Sosialisasi dan edukasi menjadi sangat penting, untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana," tambahnya.
Sementara itu I Made Junetra menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Basarnas Gorontalo terkendala dengan jumlah personil serta sarana prasarana yang terbatas.
Menurutnya saat ini Basarnas Gorontalo hanya memiliki 79 personil, dengan jumlah tersebut diakuinya sangat sulit untuk pelaksanaan kegiatan SAR yang mencakup seluruh wilayah Provinsi Gorontalo.
Untuk menutupi kendala tersebut, pihaknya terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah serta seluruh unsur dalam operasi SAR di Provinsi Gorontalo.
"Seperti halnya terjadi bencana banjir, itu menjadi tugas pokok BPBD. Tetapi kami selalu siap siaga dan memberikan dukungan sepenuhnya. Jika ada korban atau sesuatu yang harus kami tangani, spontan kami yang pertama memberikan pertolongan karena sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tugas Basarnas adalah mencari dan menolong," lanjutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
"Daerah kita ini rawan bencana, beberapa bulan terakhir ini sering terjadi banjir dan tanah longsor. Saya berharap tingkatkan terus koordinasi dan sinergitas bersama seluruh pihak terkait dalam hal mitigasi bencana," katanya saat bertemu Kepala Basarnas Gorontalo, I Made Junetra, di rumah jabatan wagub, Jumat.
Idris mengatakan mitigasi bencana merupakan upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana, seperti halnya korban jiwa, kerugian materi, serta sumber daya lainnya.
Menurutnya, upaya mitigasi bencana dapat dilakukan melalui edukasi serta peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana.
"Sosialisasi dan edukasi menjadi sangat penting, untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana," tambahnya.
Sementara itu I Made Junetra menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Basarnas Gorontalo terkendala dengan jumlah personil serta sarana prasarana yang terbatas.
Menurutnya saat ini Basarnas Gorontalo hanya memiliki 79 personil, dengan jumlah tersebut diakuinya sangat sulit untuk pelaksanaan kegiatan SAR yang mencakup seluruh wilayah Provinsi Gorontalo.
Untuk menutupi kendala tersebut, pihaknya terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah serta seluruh unsur dalam operasi SAR di Provinsi Gorontalo.
"Seperti halnya terjadi bencana banjir, itu menjadi tugas pokok BPBD. Tetapi kami selalu siap siaga dan memberikan dukungan sepenuhnya. Jika ada korban atau sesuatu yang harus kami tangani, spontan kami yang pertama memberikan pertolongan karena sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tugas Basarnas adalah mencari dan menolong," lanjutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020