Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah warga di Kota Gorontalo mengaku khawatir jika beras impor yang mengandung sintetis sudah beredar di pasaran, sehingga pemerintah diminta untuk mengawasi peredarannya.

Menurut Ima, salah satu pembeli beras di Pasar Sentral Kota Gorontalo, Jumat, mengatakan, dirinya sering membeli beras satu karung di pasar tersebut, namun ramainya pemberitaan terkait beras sintetis ditemukan di Jawa, membuat ibu dua anak ini khawatir dan resah.

"Namun setelah saya melihat ada perhatian dari pemerintah daerah, khususnya dinas terkait untuk mengecek langsung ke Pasar Sentral, kekhawatiran saya bisa berkurang," katanya.

Ima mengatakan, setelah mendapat penjelasan singkat dari DisPerindag Kota Gorontalo, bagaimana cara membedakan beras asli dengan beras sintetis, yaitu secara kasat mata beras sintetis lebih mengkilat dari beras asli,

"Dan juga jika dibedakan dengan beras asli, maka akan terlihat perbedaannya baik dari segi warna, tekstur dan baunya," paparnya.

Menurut keterangan yang didapatkan Ima dari dinas terkait, bahwa jika beras sintetis dimasak atau tercampur dengan beras asli, maka akan terlihat perbedaanya yaitu beras sintetis dan beras asli akan terpisah, dan beras impor itu akan menggumpal.

"Jadi saya sudah bisa membedakan mana beras sintetis dan beras asli, sehingga saya tidak perlu khawatir lagi dan keluarga saya bisa mengkonsumsi nasi yang bebas dari bahan plastik," terangnya.

Didi, warga Kota Gorontalo juga berharap pemerintah bisa selalu aktif dalam mengawasi bahan makanan yang dijual, baik di pasar maupun di super market.

"Bukan hanya beras namun makanan lainnya juga harus diawasi dan diteliti, agar tidak terkontaminasi dari bahan-bahan berbahaya. Kami masyarakat awam bisa mengkonsumsi bahan makanan yang layak konsumsi," katanya.

Pewarta: Sariva Yunus

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015