Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menjamin penyelenggaraan Piala Dunia U-20 pada 2021 bakal menerapkan protokol kesehatan yang ketat demi menyukseskan perhelatan akbar tersebut.
Dalam diskusi virtual, Selasa, Zainudin mengatakan federasi sepakbola Indonesia (PSSI) telah menerbitkan rambu-rambu protokol kesehatan berdasarkan panduan dari Satgas penanganan COVID-19. Rambu-rambu sudah diterapkan pada saat pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia U-19 baik ketika di dalam maupun luar negeri.
"Kita sudah ada panduan yang disampaikan oleh otoritas dalam hal ini Satgas COVID-19 dan PSSI sendiri sudah menandatangani MoU antara Pak Ketum (PSSI) dan Satgas untuk penanganan COVID-19," kata Menpora.
"Apabila tahun depan pandemi belum mereda, kita akan terapkan protokol kesehatan ketat," ujarnya menambahkan.
Ia mencontohkan penerapan protokol kesehatan itu berupa Swab Test secara berkala ketika timnas menggelar TC di Kroasia, sehingga para pemain tetap terpantau kondisi kesehatannya. Begitu pula ketika pulang ke Indonesia, mereka tetap akan menjalani Swab Test.
"Pada saat latihan saja mereka sangat ketat pada protokol kesehatan, bahkan di Kroasia pun sangat ketat protokol kesehatannya. Jadi kalau soal itu Insya Allah kita akan lakukan seusai dengan panduan protokol," kata dia.
Menpora berharap besar pada gelaran Piala Dunia U-20, sebab ajang tersebut dapat membuktikan pada dunia bahwa Indonesia bisa menggelar perhelatan akbar di tengah pandemi.
Di samping itu, gelaran Piala Dunia U-20 akan memberikan panggung besar bagi para pemain muda. Jika mereka bisa menampilkan permainan terbaiknya, bukan tidak mungkin para pemandu bakat yang datang ke Indonesia bakal kepincut untuk mengorbitkan mereka di luar negeri.
"Ajang bergengsi itu bisa kita manfaatkan untuk memperkenalkan Indonesia kepada khalayak yang lebih luas, serta menunjukkan bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan Piala Dunia U-20," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Dalam diskusi virtual, Selasa, Zainudin mengatakan federasi sepakbola Indonesia (PSSI) telah menerbitkan rambu-rambu protokol kesehatan berdasarkan panduan dari Satgas penanganan COVID-19. Rambu-rambu sudah diterapkan pada saat pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia U-19 baik ketika di dalam maupun luar negeri.
"Kita sudah ada panduan yang disampaikan oleh otoritas dalam hal ini Satgas COVID-19 dan PSSI sendiri sudah menandatangani MoU antara Pak Ketum (PSSI) dan Satgas untuk penanganan COVID-19," kata Menpora.
"Apabila tahun depan pandemi belum mereda, kita akan terapkan protokol kesehatan ketat," ujarnya menambahkan.
Ia mencontohkan penerapan protokol kesehatan itu berupa Swab Test secara berkala ketika timnas menggelar TC di Kroasia, sehingga para pemain tetap terpantau kondisi kesehatannya. Begitu pula ketika pulang ke Indonesia, mereka tetap akan menjalani Swab Test.
"Pada saat latihan saja mereka sangat ketat pada protokol kesehatan, bahkan di Kroasia pun sangat ketat protokol kesehatannya. Jadi kalau soal itu Insya Allah kita akan lakukan seusai dengan panduan protokol," kata dia.
Menpora berharap besar pada gelaran Piala Dunia U-20, sebab ajang tersebut dapat membuktikan pada dunia bahwa Indonesia bisa menggelar perhelatan akbar di tengah pandemi.
Di samping itu, gelaran Piala Dunia U-20 akan memberikan panggung besar bagi para pemain muda. Jika mereka bisa menampilkan permainan terbaiknya, bukan tidak mungkin para pemandu bakat yang datang ke Indonesia bakal kepincut untuk mengorbitkan mereka di luar negeri.
"Ajang bergengsi itu bisa kita manfaatkan untuk memperkenalkan Indonesia kepada khalayak yang lebih luas, serta menunjukkan bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan Piala Dunia U-20," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020