Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, melakukan inovasi absen aparatur di lingkungan internalnya yang terintegrasi dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.

"Mesin ini (biometric fingerprint scanner), mampu mendeteksi suhu tubuh dan penggunaan masker bagi setiap aparatur sipil negara (ASN) yang akan melakukan tanda hadir pada jam kerja," ujar Kepala Diskominfo setempat, Robin Daud di Gorontalo, Senin.

Jika suhu tubuh tidak normal (tinggi) dan tidak mengenakan masker, maka pintu kantor tidak akan terbuka.

Sehingga ASN yang bersangkutan dianggap hadir namun disarankan untuk kembali ke rumah, istirahat, berobat dan bekerja dari rumah (WFH).

Atau, katanya, ASN yang terdeteksi suhu tubuh tinggi dapat menunggu beberapa saat sampai suhu tubuh normal.

Mesin ini tidak akan kompromi, berlaku tegas dan konsisten dengan aturan khususnya selama pandemi ini.

Jika hanya menggunakan pengukur suhu tubuh (thermo gun) akan dapat dibijaksanai namun dengan scanning wajah tersebut, akan terintegrasi dengan sistem deteksi tubuh yang terintegrasi dengan pintu akses masuk.

Ini, katanya, dapat diterapkan di seluruh kantor pemerintah daerah termasuk di kecamatan dan desa.

Juga menjadi inovasi pemerintah daerah di masa pandemi sebab berdampak baik untuk mendisiplinkan pegawai, tingkat keakuratan data kehadiran.

Terutama menyangkut disiplin kerja yang sudah dikonversi dengan nilai kinerja menjadi lebih efisien dan efektif.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020