Salah seorang warga Gorontalo, Yusuf Saman (59) yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi becak motor (bentor) mengaku jika program JKN-KIS dari BPJS Kesehatan membebaskannya dari biaya operasi katarak.

"Dulu mata saya terasa sakit dan rabun ketika bangun dari tidur, dan saya belum mengetahui bahwa mata sebelah kiri saya terkena katarak," kata Yusuf di Gorontalo, Senin.

Ia mengatakan bahwa sebelum menjalani operasi, penglihatannya sangat terganggu, kabur dan gelap.

Pada akhirnya Yusuf memeriksakan dirinya ke Puskesmas terdekat dan menurut keterangan dokter yang memeriksanya bahwa mata sebelah kiri Yusuf divonis katarak.

"Setelah beberapa lama akhirnya saya memberanikan diri untuk memeriksakan diri ke dokter yang ada di Puskesmas dan dikatakan dirinya menderita katarak," tambahnya.

Yusuf yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS PBPU kelas tiga tersebut melakukan operasi untuk menyembuhkan penyakit kataraknya.

"Operasinya alhamdulillah berjalan lancar, cepat dan tidak ada biaya apapun. Setelah dioperasi, penglihatan saya pun menjadi lebih baik," ungkap Yusuf.

Di usianya yang sudah lanjut ini, Yusuf merasa sangat bersyukur dengan adanya Program JKN-KIS, pasalnya pelayanan kesehatan yang ia terima mulai dari pemeriksaan mata, operasi, hingga perawatannya ditanggung penuh program JKN-KIS tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.

"Saya berterima kasih dengan adanya Program JKN-KIS yang dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan operasi katarak saya berhasil dan bisa kembali bekerja sebagai pengemudi bentor," pungkasnya.
 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020