Perusahaan farmasi Pharmaniaga Bhd asal Malaysia telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan Sinovac China untuk membeli vaksin COVID-19 yang siap diisi dan kemudian memproduksi vaksin itu di dalam negeri, kata perusahaan itu, Selasa (12/1).
Pharmaniaga mengatakan dalam pengajuan ke bursa bahwa perusahaan itu akan melakukan proses pengisian dan penyelesaian vaksin di Malaysia, dan kemudian akan masuk ke manufaktur lokal, di bawah lisensi dari Sinovac untuk teknologi dan pengetahuannya.
"Ini juga akan membantu Pharmaniaga dalam kemitraan jangka panjang, termasuk transfer teknologi untuk menumbuhkan sektor tersebut di Malaysia," kata pihak Pharmaniaga.
Malaysia telah melakukan pembicaraan untuk mengamankan sebanyak 23,9 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac dan produsen vaksin lain asal China CanSino Biologics, dan dari Institut Gamaleya Rusia -- pembuat vaksin Sputnik V.
Negara Asia Tenggara itu juga telah memperoleh vaksin virus corona dari perusahaan farmasi Amerika Serikat dan Jerman Pfizer-BioNTech, serta perusahaan biofarmasi Inggris-Swedia AstraZeneca PLC.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
Pharmaniaga mengatakan dalam pengajuan ke bursa bahwa perusahaan itu akan melakukan proses pengisian dan penyelesaian vaksin di Malaysia, dan kemudian akan masuk ke manufaktur lokal, di bawah lisensi dari Sinovac untuk teknologi dan pengetahuannya.
"Ini juga akan membantu Pharmaniaga dalam kemitraan jangka panjang, termasuk transfer teknologi untuk menumbuhkan sektor tersebut di Malaysia," kata pihak Pharmaniaga.
Malaysia telah melakukan pembicaraan untuk mengamankan sebanyak 23,9 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac dan produsen vaksin lain asal China CanSino Biologics, dan dari Institut Gamaleya Rusia -- pembuat vaksin Sputnik V.
Negara Asia Tenggara itu juga telah memperoleh vaksin virus corona dari perusahaan farmasi Amerika Serikat dan Jerman Pfizer-BioNTech, serta perusahaan biofarmasi Inggris-Swedia AstraZeneca PLC.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021