Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan vaksin yang disuntikkan padanya adalah asli, bukan air seperti yang dituduhkan sejumlah orang saat vaksinasi COVID-19.

"Ini asli ya bukan air. Saya sebenarnya takut disuntik, tapi demi memberi contoh kepada masyarakat, saya siap divaksin," ujarnya sesaat sebelum menerima vaksinasi, Jumat.

Ia menjalani vaksinasi covid-19 di RSUD Hasri Ainun Habibie, dengan vaksin Sinovac ukuran 0,5 ml di bahu kirinya dan disuntikkan oleh dokter Taufik Biya.

Vaksinasi perdana juga diikuti oleh Kapolda Gorontalo Irjen Pol Akhmad Wiyagus, Danrem 133/Nani Wartabone Brigjen TNI Bagus Antonov Hardito, Kajati Jaja Subadja serta pejabat instansi vertikal lainnya.

Dokter sempat menunjukkan vaksin Sinovac yang masih tersegel dalam botol, serta jarum suntik yang digunakan. 

Ketua IDI Gorontalo Irianto Dunda dan Kadis Kesehatan Yana Yanti Suleman menjadi saksi vaksinasi ke Gubernur, yang disiarkan secara langsung di beberapa akun media sosial.

Usai vaksinasi, Rusli Habibie yang ditemani istri Idah Syahidah diharuskan menjalani observasi kesehatan selama 30 menit.

Hasil observasi stabil, tidak ada keluhan dan gejala sakit setelah penyuntikan.

“Kami sangat yakin dan percaya vaksin ini sudah melalui proses yang panjang. Vaksin ini tidak serta merta ada. Tadi juga sudah disaksikan oleh masyarakat bahwa vaksin yang disuntikkan ini benar-benar vaksin yang direkomendasikan oleh pemerintah pusat. Bukan air,” tukasnya.

Rusli meyakinkan kepada masyarakat bahwa vaksin yang disuntikkan di bahu kirinya, sama dengan vaksin yang akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan selama satu bulan ke depan. 

“Sama vaksinnya, tidak dibeda-bedakan. Ada masyarakat yang bertanya, jangan jangan sama dengan obat ada yang generik ada yang paten, yang disuntikkan ke saya kualitas bagus yang masyarakat tidak. Saya katakan semuanya sama,” tambahnya.

Kadis Kesehatan Yana Yanti Suleman menjelaskan kejadian ikutan pasca vaksinasi untuk setiap orang bisa berbeda-beda tergantung respon tubuh masing-masing. 

Menurutnya hal itu wajar dan dapat ditangani oleh tenaga medis.

“Ketika kita mendapatkan sesuatu yang berbeda dari tubuh kita, maka akan ada reaksi bergantung imun kita. Jadi sebetulnya sama misalnya dengan vaksin meningitis untuk jamaah umroh. Sama juga dengan vaksin untuk anak-anak. Ada yang panas, ada yang adem saja,” jelasnya.

Proses vaksinasi untuk Gubernur Rusli dan forkopimda akan berlangsung selama dua kali. 

Vaksinasi kedua akan dilakukan 14 hari ke depan.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021