Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah warga meminta pihak kepolisian memperketat pengamanan di Kota Gorontalo, menyusul terjadinya sederet tindak kriminal dalam beberapa bulan terakhir.

"Saya menganggap Kota Gorontalo tidak aman lagi. Perlu ada upaya serius kepolisian untuk mengamankan tempat-tempat yang sering menjadi lokasi atau tempat kejadian perkara pembunuhan maupun perampokan," ungkap salah seorang warga Syamsudin Yahya, Minggu.

Ia menyebut area yang sering menjadi TKP adalah kompleks Jalan Andalas, Jalan Dua Susun, sekitar kampus Universitas Negeri Gorontalo.

"Apalagi Jalan Andalas dari ujung ke ujung menjadi tempat kejadian perkara. Kan pemetaan lokasinya sudah ada, harusnya di titik-titik tersebut polisi bisa mengkonsentrasikan personilnya lebih banyak," tukasnya.

Hal senada juga diungkapkan Wati Ahmad (40) yang mengaku resah keluar rumah pada malam hari akibat membaca di koran mengenai adanya beberapa kasus pembunuhan.

"Bahkan di bulan puasa masih ada kasus pembunuhan. Belum lagi kasus pencopetan dan pembobolan rumah yang marak belakangan ini," kata ibu tiga orang anak tersebut.

Sebelumnya, seorang anggota TNI Batalyon 713 Gorontalo, MA, diserang oleh orang tak dikenal pada pukul 21.00 Wita Sabtu malam, di sebuah perempatan Jalan Andalas dan Jalan Dua Susun Kota Gorontalo.

Pada 15 Juni 2015 seorang polisi bernama Bripda Andre Budiono tewas mengenaskan di halaman sebuah kos-kosan tak jauh dari Jalan Dua Susun.

Di saat yang sama, ajudan Bupati Bone Bolango Mohamad Purnomo Wartabone tewas dibunuh oleh sekelompok pemuda di Terminal 42 Andalas.

Kapolda Gorontalo Brigjen Andjaja meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menghubung-hubungkan seluruh kejadian kriminalitas tersebut.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015