Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengingatkan para kepala sekolah di daerah itu, agar tidak menyelewengkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Ia mengimbau hal itu usai melantik 57 kepala sekolah (kepsek) SMA/SMK/SLB di aula rumah dinas gubernur, Senin.

“Guru-guru terutama kepsek jangan memberikan contoh yang tidak bagus. Saat ini bapak ibu mengelola dana yang tidak sedikit dari BOS. Jika dulu masih masih bisa kami kontrol, sekarang sudah langsung ke sekolah-sekolah. Jadi kalau dana BOS disalahgunakan, pasti akan mempengaruhi kinerja pemerintah daerah,” tukasnya.

Gubernur juga meminta agar kepsek yang dilantik bisa mencegah penyelewengan tersebut dan melakukan pengawasan ketat dalam penggunaannya.

Selain itu, ia meminta guru juga memberi contoh perilaku yang baik di sekolah.

Masih maraknya guru-guru yang merokok di jam sekolah, perselingkuhan, dan hutang piutang adalah beberapa hal yang dilaporkan kepada dirinya.

Hal lain yang menjadi sorotan gubernur yakni banyaknya guru yang mengajukan pindah ke daerah lain, dengan berbagai alasan.

Menurutnya, perpindahan guru akan menyebabkan kosongnya guru mata pelajaran tertentu di sekolah tersebut.

“Ketika ada penerimaan guru berbondong-bondong ikut, begitu lulus malah mau pindah kantor. Kapan kekurangan guru kita akan selesai kalau begini. Makanya saya tekankan ke BKD kalau ada guru yang mau pindah ke kantor camat, ke kantor KPU, Bawaslu jangan diizinkan,” tukasnya

57 kepsek yang dilantik terdiri dari 30 kepsek SMA, 22 kepsek SMK dan lima kepsek SLB.

Pelantikan ditandai dengan pengambilan sumpah dan penyerahan SK secara simbolis.

Pelantikan dibagi menjadi dua lokasi yaitu 27 orang di aula rumah dinas gubernur, serta 30 orang melalui sambungan video konferensi dari SMK 3 Kota Gorontalo.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021