Kepala Dinas Pangan Provinsi Gorontalo Sutrisno, Senin, mengatakan pihaknya mengintensifkan kampanye sadar keamanan pangan kepada pedagang dan masyarakat umum.
"Kami menggandeng Balai Pengawasan Obat Dan Makanan untuk mengedukasi pelaku usaha, pedagang dan masyarakat. Apalagi sebentar lagi bulan Ramadhan, akan banyak makanan maupun takjil yang dijual," ujarnya di Gorontalo.
Ia menjelaskan, keamanan Pangan diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan tiga cemaran, yakni cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.
Menurutnya, pangan olahan yang diproduksi, harus sesuai dengan cara pembuatan yang baik untuk menjamin mutu dan keamanannya.
Selain itu pangan harus layak dikonsumsi yaitu tidak busuk, tidak menjijikkan, dan bermutu baik, serta bebas dari cemaran biologi, kimia dan cemaran fisik.
Sutrisno mengatakan, pihaknya dan BPOM Gorontalo melakukan kolaborasi melalui tiga program kampanye sadar keamanan pangan, yaitu pasar aman pangan, sekolah aman pangan, dan desa aman pangan.
Dalam kampanye ini, Tim gabungan Jejaring Kemanan Pangan Daerah (JKPD) memeriksa beberapa sampel seperti sayur dan buah untuk dilakukan pengujian kandungan pestisida, bakteri Eschericia coli, maupun logam berat.
Tim ini juga akan melakukan inspeksi dan pengawasan menjelang hari besar keagamaan.
Kepala BPOM Gorontalo Agus Yudi Prayudana menjelaskan, meski pihaknya mengawasi bahan pangan olahan, namun juga tetap melakukan pengawasan terhadap bahan pangan segar asal tumbuhan.
“Menjelang hari hari besar keagamaan, sudah tugas rutin BPOM mengintensifkan pengawasan pangan di ritel maupun di pasar tradisional. Dari tahun 2020-2021 tidak banyak kasus yang ditemukan terkait produk makanan yang berbahaya," ungkapnya.
Menurutnya, yang menjadi sorotan menjelang bulan puasa justru adanya indikasi peningkatan pasokan minuman beralkohol dari provinsi tetangga menuju Gorontalo.
“Untuk itu kami melakukan tindakan preventif untuk mencegah pasokan minuman keras sampai ke masyarakat,” tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
"Kami menggandeng Balai Pengawasan Obat Dan Makanan untuk mengedukasi pelaku usaha, pedagang dan masyarakat. Apalagi sebentar lagi bulan Ramadhan, akan banyak makanan maupun takjil yang dijual," ujarnya di Gorontalo.
Ia menjelaskan, keamanan Pangan diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan tiga cemaran, yakni cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.
Menurutnya, pangan olahan yang diproduksi, harus sesuai dengan cara pembuatan yang baik untuk menjamin mutu dan keamanannya.
Selain itu pangan harus layak dikonsumsi yaitu tidak busuk, tidak menjijikkan, dan bermutu baik, serta bebas dari cemaran biologi, kimia dan cemaran fisik.
Sutrisno mengatakan, pihaknya dan BPOM Gorontalo melakukan kolaborasi melalui tiga program kampanye sadar keamanan pangan, yaitu pasar aman pangan, sekolah aman pangan, dan desa aman pangan.
Dalam kampanye ini, Tim gabungan Jejaring Kemanan Pangan Daerah (JKPD) memeriksa beberapa sampel seperti sayur dan buah untuk dilakukan pengujian kandungan pestisida, bakteri Eschericia coli, maupun logam berat.
Tim ini juga akan melakukan inspeksi dan pengawasan menjelang hari besar keagamaan.
Kepala BPOM Gorontalo Agus Yudi Prayudana menjelaskan, meski pihaknya mengawasi bahan pangan olahan, namun juga tetap melakukan pengawasan terhadap bahan pangan segar asal tumbuhan.
“Menjelang hari hari besar keagamaan, sudah tugas rutin BPOM mengintensifkan pengawasan pangan di ritel maupun di pasar tradisional. Dari tahun 2020-2021 tidak banyak kasus yang ditemukan terkait produk makanan yang berbahaya," ungkapnya.
Menurutnya, yang menjadi sorotan menjelang bulan puasa justru adanya indikasi peningkatan pasokan minuman beralkohol dari provinsi tetangga menuju Gorontalo.
“Untuk itu kami melakukan tindakan preventif untuk mencegah pasokan minuman keras sampai ke masyarakat,” tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021