Gorontalo (ANTARA) - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar kegiatan advokasi kelembagaan desa dan lintas sektor program keamanan pangan di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.
Bupati Boalemo, Hendriwan di Gorontalo, Kamis menyatakan mengapresiasi BPOM yang telah menginisiasi pelaksanaan program keamanan pangan di Kabupaten Boalemo.
Pelaksanaan program keamanan pangan terdiri dari desa pangan aman, pangan jajanan yang dikonsumsi anak sekolah (pjas) aman, pasar pangan aman berbasis komunitas akan dilaksanakan sepanjang tahun 2023.
"Program keamanan pangan ini menyasar tujuh desa, 76 sekolah, serta satu pasar," ucap Hendriwan.
Ia menjelaskan, pangan sebagaimana amanat undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan, merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhan nya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin dalam UUD 1945, serta negara berkewajiban mewujudkan pemenuhan konsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi.
"Namun demikian, permasalahan keamanan pangan atau potensi risiko dapat terjadi di setiap mata rantai pangan, sehingga upaya agar pangan tetap aman dan bermutu hendaknya dilakukan secara komprehensif dan terus menerus," kata dia.
Hendriwan mengungkapkan, keamanan pangan dapat diwujudkan dimulai dari individu, keluarga, hingga masyarakat. Oleh karena itu, perlu ada upaya yang menyentuh strata ini sehingga pangan yang aman, bermutu dan bergizi akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat dan bahkan bisa membentuk budaya pangan amanah di masyarakat.
"Pemenuhan konsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi tersebut merupakan persyaratan penting dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. oleh karena itu keamanan pangan merupakan hal yang sangat penting dan menjadi tanggung jawab bersama untuk diimplementasikan," beber dia.
Melalui program keamanan pangan BPOM tersebut, Bupati berharap dapat membantu pemerintah daerah dalam mengedukasi masyarakat untuk menerapkan prinsip-prinsip keamanan pangan dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan program keamanan lebih lanjut dapat meminimalkan prevalensi penyakit karena pangan tercemar, yang terjadi khususnya pada ibu hamil, balita dan anak. Karena hal tersebut dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak yang dapat berkontribusi terhadap angka kejadian tengkes.
"Pelaksanaan program keamanan pangan oleh BPOM ini diharapkan sejalan dan bersinergi dengan upaya yang digalakan oleh Pemerintah Kabupaten Boalemo saat ini dalam rangka percepatan penurunan tengkes," kata dia, lagi.
Kepada seluruh desa, sekolah dan pasar yang ditetapkan menjadi lokus intervensi diharapkan dapat mengikuti dan melaksanakan program ini dengan baik, dan bahkan dapat membawa nama baik Provinsi Gorontalo pada lomba keamanan pangan baik desa, sekolah, pasar di tingkat nasional.
"Semoga kerjasama yang telah terjalin antara BPOM Gorontalo dengan Pemerintah Kabupaten Boalemo dapat terus berkelanjutan dan semakin ditingkatkan ke depannya," katanya.