Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Harga daging sapi di sejumlah rumah potong dan pasar tradisional mengalami kenaikan dari Rp100 ribu menjadi Rp110 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram.

Kenaikan harga daging terjadi sejak Idul Fitri dan menjelang perayaan tradisi lebaran ketupat pada Jumat (24/7) di beberapa wilayah.

" Harga daging naik karena harga sapi juga naik. Sapi dengan berat sekitar 100 kilogram dijual dengan harga 13 juta rupiah sehingga pedagang daging eceran terpaksa menaikkan harga," kata salah seorang pedagang di Jalan Tondano, Tutun, Senin.

Menurutnya dalam sehari ia bisa menyembelih dua ekor sapi untuk dijual dagingnya dan konsumen pun mulai bertambah meski harga daging naik.

Selain itu harga tulang sapi juga mengalami kenaikkan, jika sebelumnnya dijual Rp40 ribu per kg saat ini melonjak menjadi Rp50 ribu per kg.

Menurut dia, biasanya saat perayaan ketupat, konsumen banyak yang memesan tulang rusuk dan kaki untuk dibuat berbagai macam masakan yang mengandung kuah.

" Mungkin karena harga ikan sedang mahal makanya pembeli beralih membeli daging, tapi sejauh ini pembeli hanya dari pengusaha catering dan warga yang menggelar open house," jelasnya.

Sementara permintaan daging dari sejumlah restoran dan rumah makan masih rendah karena banyak yang belum beroperasional.

Kondisi yang sama juga dialami pedagang lainnya, Taufik Gari yang mengaku penjualan daging menjelang lebaran ketupat tetap meningkat dibanding bulan ramadhan.

" Bulan Ramadhan sepi pembeli meski harga daging masih 100 ribu. Baru bergeliat dua hari menjelang Idul Fitri sampai sekarang," ujarnya.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015