Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo melakukan pendataan keluarga pada pagi dan sore hari.
"Kami menjadwalkan pendataan dua kali dalam sehari secara bergantian, untuk memaksimalkan pendataan berjalan sesuai sasaran dengan menyesuaikan kondisi masyarakat," kata kepala DPPKB Gorontalo Utara dr Wardana Harun SpPK di Gorontalo, Selasa.
Menurut dia, kendala yang dihadapi petugas pendataan yaitu petugas pembantu pembina keluarga berencana desa (PPKBD) dan sub PPKBD, adalah ketidaksesuaian waktu masyarakat.
Ia mencontohkan ada keluarga yang didatangi di pagi hari ternyata tidak dapat dijumpai karena sedang beraktivitas di luar rumah, dan baru dapat ditemui di malam hari.
Makanya waktu pelaksanaan pendataan disesuaikan dengan kondisi masyarakat, yaitu pagi hingga siang hari dan sore hingga malam hari.
Metode dalam pendataan keluarga secara serentak di Indonesia tahun 2021 khususnya di daerah itu pun diterapkan dalam dua cara.
Yaitu dalam pendataan secara tertulis 'paper base' (luring) dan pendataan secara daring.
Hingga 7 April 2021, kata dia, untuk pendataan keluarga di daerah itu berdasarkan pelaporan melalui sistem, telah mencakup sebanyak 1.457 kepala keluarga (KK) dari total kurang lebih 37 ribu KK tersebar di 123 desa di 11 kecamatan.
Ia menjelaskan untuk pendataan dengan metode luring atau paper base, masyarakat didata dengan mengisi formulir yang dibawa petugas.
Sementara pendataan lewat sistem daring dilakukan dengan 'smart phone'.
Yaitu data yang disampaikan masyarakat akan langsung dimasukkan (input) ke sistem yang telah disiapkan.
"Pendataan akan dilakukan selama dua bulan, dan sudah berjalan sejak 1 April 2021 ditargetkan rampung pada 31 Mei 2021," kata dia.
Ia memastikan 123 desa dan 300 dusun di daerah itu, memiliki petugas PPKBD dan sub PPKBD.
Kegiatan pengumpulan data primer tentang data kependudukan, keluarga berencana, pembangunan, keluarga dan data anggota keluarga dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah secara serentak setiap 5 tahun sekali melalui kunjungan dari rumah ke rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
"Kami menjadwalkan pendataan dua kali dalam sehari secara bergantian, untuk memaksimalkan pendataan berjalan sesuai sasaran dengan menyesuaikan kondisi masyarakat," kata kepala DPPKB Gorontalo Utara dr Wardana Harun SpPK di Gorontalo, Selasa.
Menurut dia, kendala yang dihadapi petugas pendataan yaitu petugas pembantu pembina keluarga berencana desa (PPKBD) dan sub PPKBD, adalah ketidaksesuaian waktu masyarakat.
Ia mencontohkan ada keluarga yang didatangi di pagi hari ternyata tidak dapat dijumpai karena sedang beraktivitas di luar rumah, dan baru dapat ditemui di malam hari.
Makanya waktu pelaksanaan pendataan disesuaikan dengan kondisi masyarakat, yaitu pagi hingga siang hari dan sore hingga malam hari.
Metode dalam pendataan keluarga secara serentak di Indonesia tahun 2021 khususnya di daerah itu pun diterapkan dalam dua cara.
Yaitu dalam pendataan secara tertulis 'paper base' (luring) dan pendataan secara daring.
Hingga 7 April 2021, kata dia, untuk pendataan keluarga di daerah itu berdasarkan pelaporan melalui sistem, telah mencakup sebanyak 1.457 kepala keluarga (KK) dari total kurang lebih 37 ribu KK tersebar di 123 desa di 11 kecamatan.
Ia menjelaskan untuk pendataan dengan metode luring atau paper base, masyarakat didata dengan mengisi formulir yang dibawa petugas.
Sementara pendataan lewat sistem daring dilakukan dengan 'smart phone'.
Yaitu data yang disampaikan masyarakat akan langsung dimasukkan (input) ke sistem yang telah disiapkan.
"Pendataan akan dilakukan selama dua bulan, dan sudah berjalan sejak 1 April 2021 ditargetkan rampung pada 31 Mei 2021," kata dia.
Ia memastikan 123 desa dan 300 dusun di daerah itu, memiliki petugas PPKBD dan sub PPKBD.
Kegiatan pengumpulan data primer tentang data kependudukan, keluarga berencana, pembangunan, keluarga dan data anggota keluarga dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah secara serentak setiap 5 tahun sekali melalui kunjungan dari rumah ke rumah.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021