Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan, progres pekerjaan terminal baru di Bandara Djalaluddin sangat lambat, sehingga perlu digenjot proyek itu.

"Yang jelas saya sangat kecewa. Saya tidak ingin kejadian seperti tahun-tahun lalu terulang, sebab sudah dua tahun berturut-turut anggaran bandara tidak terserap dan dikembalikan ke pemerintah pusat," ungkapnya, Selasa.

Sejumlah pekerjaan fisik terminal belum terlaksana seperti pekerjaan plafon, pemasangan tangga eskalator, serta "finishing" dinding dan pengecatan bangunan.

Selain itu fasilitas dua unit garbarata juga belum ada.

Gubernur sendiri mengetahui lambatnya pekerjaan tersebut setelah melakukan inspeksi mendadak di bandara itu.

Selain tidak maksimalnya penyerapan anggaran, ia merasa perjuangan pemprov untuk meyakinkan pemerintah pusat dalam mendapatkan alokasi anggaran menjadi sia-sia.

Apalagi, kata dia, terminal baru itu sudah pernah ditinjau langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

"Alasan apapun tidak bisa lagi saya terima. Saya sangat malu kepada pemerintah pusat khususnya bapak Presiden, Kementerian Perhubungan, Komisi V dan lain sebagainya. Kita sudah capek-capek meyakinkan mereka untuk pengalokasian anggaran namun tidak dimanfaatkan dengan baik," tukasnya.

Rusli meminta agar pekerjaan tersebut dievaluasi setiap minggu.

Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi (P2E) dan Dinas Perhubungan menjadi perwakilan pemprov untuk mengevaluasi pekerjaan tersebut secara rutin.

Gubernur bahkan mengancam akan melaporkan kinerja pegawai Bandara Djalaluddin dan pihak kontraktor yang dinilai tidak serius melaksanakan tugas.

Sementara itu Jufrianto selaku representasi kontraktor PT Candra Adi Laksana mengaku keterlambatan pekerjaan disebabkan banyak material yang harus dipesan dari luar negeri.

Hal itu menyebabkan pekerjaan menjadi tertunda.

"Banyak peralatan kami yang harus dipesan di luar negeri seperti eskalator dan lift. Begitu sudah ada tinggal kita pasang. Hari ini pekerja baru ada delapan orang untuk ACP gedung bagian depan dan samping," jelasnya.

Revitalisasi Bandara Djalaluddin tahun ini memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp137 miliar.

Anggaran itu dibagi untuk pekerjaan landasan pacu senilai Rp60 miliar, pembangunan terminal dan interior Rp72 Miliar dan sisanya untuk pembangunan taman serta patung. Sejauh ini serapan anggaran tersebut baru lebih kurang 10 persen.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015