Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo secara resmi tidak memberi izin pembukaan pasar senggol atau pasar rakyat yang menjual berbagai jenis barang jelang Lebaran di daerah itu.

Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, Minggu, mengatakan itu merupakan hasil dari rapat terbatas bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

"Pasar senggol tidak dibuka karena berbagai alasan, salah satunya secara global terjadi kenaikan kasus COVID-19," ujarnya.

Menurutnya, fakta menunjukan saat hari raya terjadi kenaikan kasus COVID-19. 

"Olehnya hal ini perlu kita kendalikan, dari hasil rapat Forkompinda, kita tiadakan pasar senggol di Kabupaten Gorontalo," tegasnya.

Meski pasar senggol tidak dibuka, namun Pemkab Gorontalo memberikan solusi bagi para pedagang yaitu dengan memperpanjang pasar mingguan dan harian.

"Kita perpanjang waktunya dan harinya. Demikian juga pasarnya akan diperluas, jika perlu pasar itu mulai besok beroperasi hingga menjelang Idul Fitri. Sehingga terjadi proses penjualan di sana. Ini juga memberikan peluang kepada pedagang lain untuk berjualan," ungkap Nelson.

Nelson menjelaskan, masyarakat atau pedagang diberi ruang untuk berjualan di pasar, di toko maupun di rumah masing-masing dan waktunya akan diatur.

"Untuk pasar mulai pukul 06.00 hingga 18.00 wita. Sedangkan toko atau yang berjualan di rumah diberi waktu hingga pukul 21.00 wita," tutup Nelson.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021