Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bertemu dengan Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Sam Ratulangi (Samrat) Marsekal Pertama TNI M. Satriyo Utomo bersama jajarannya di rumah dinas gubernur, Rabu, untuk membahas hibah tanah.

Hibah tanah tersebut untuk pengembangan Bandara Djalaludin di Gorontalo serta Lanud Sam Ratulangi di Sulawesi Utara.

“Selain bersilahturahim karena pak Satriyo ini baru menjabat, kami juga membahas kembali rencana hibah tanah yang akan dilakukan oleh kedua belah pihak, yakni Pemprov Gorontalo dan TNI Angkatan Udara. Tahun lalu pak gubernur bersama TNI AU telah membahas rencana hibah tanah ini. Tetapi karena Komandan AU Lanud Sam Ratulangi baru saja digantikan oleh pak Satriyo, jadi kami kaji kembali,” ungkap Asisten II Pemprov Gorontalo Sutan Rusdi.

Sutan menjelaskan tanah seluas 130.600 meter persegi milik TNI AU, akan dihibahkan untuk kebutuhan pengembangan Bandara Djalaludin.

Sebagai gantinya, Pemprov Gorontalo akan menghibahkan lahan di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara kepada TNI AU.

Tanah seluas 71.891 meter persegi itu dibutuhkan TNI AU untuk pengembangan Lanud Sam Ratulangi.

“Kami tadi sepakat akan memulai lagi semua proses hibahnya dari awal, karena sempat terputus. Pemprov Gorontalo sendiri sudah siapkan segala administrasinya, jadi ketika mereka telah siap kami juga sudah siap. Tapi keputusan semuanya ada di TNI Angkatan Udara ini,” jelasnya.

Ia mengungkapkan pihaknya meminjamkan aset milik Pemprov Gorontalo yakni satu buah mobil untuk operasional personel TNI AU.

“Semua institusi vertikal biasanya kami pinjamkan mobil. Kenapa pinjam pakai? Karena itu masih aset pemprov tapi dipinjamkan, jadi bukan dihibahkan. Sama halnya dengan Danrem, Polda, Danlanal, nah tinggal TNI AU ini yang kebetulan belum ada. Jadi hari ini kami serahkan,” tambahnya.

Ia berharap seluruh proses hibah dari kedua pihak berjalan lancar, agar pengembangan bandara dan Lanud segera terealisasi.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021