Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady D Mario, mengatakan stok persediaan pangan asal hewani yakni daging sapi, ayam, dan telur ayam ras aman menjelang dan sesudah Idul Fitri 1442 H.
Menurutnya bidang peternakan telah melakukan pengawasan terpadu dengan memonitor langsung di pasar tradisional, kios daging, kios telur, serta tempat penyimpanan beku (cold storage) daging ayam dan daging sapi penyedia pangan asal hewani di wilayah Gorontalo.
Hal ini dilakukan sebagai upaya menjamin keamanan dan ketersediaan pangan segar asal hewan.
Selain menjamin ketersediaan pangan, Dinas Pertanian juga fokus melakukan upaya penjaminan keamanan, kesehatan, keutuhan, dan kehalalan produk hewan sebagai produk yang Aman, Sehat, Utuh dan halal (ASUH).
Upaya yang telah dilakukan diantaranya melalui pengawasan terpadu, bersama Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (JKPD) Provinsi Gorontalo dan dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan masyarakat veteriner di kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo.
"Pengawasan ini antara lain di Bulog dan Pasar Sentral Kota Gorontalo. Kami sudah melakukan pengamatan organoleptik, pengambilan sampel, dan pengujian yang dilakukan di UPT Laboratorium Veteriner Provinsi Gorontalo dan dinas terkait," jelasnya di Gorontalo.
Ia mengungkapkan dari hasil pengujian tersebut, pangan dinyatakan aman dan layak konsumsi.
"Selain itu ketersediaan saat ini jumlahnya melebihi kebutuhan masyarakat," katanya.
Meski demikian, Muljady mengingatkan kepada para produsen, pembudidaya ,dan distributor untuk tidak mengurangi jumlahnya dan selalu memperhatikan aspek kesehatan produk hewan.
“Protein hewani ini sangat penting dalam mendukung pembentukan imunitas dalam kondisi pandemi COVID-19. Pangan segar asal hewan sebagai sumber protein hewani sangat penting bagi tubuh,” katanya.
Ia menambahkan, produk pangan asal hewan merupakan produk yang mudah rusak sehingga harus ditangani dengan baik dan benar sejak diproduksi, diedarkan, hingga diolah untuk dikonsumsi masyarakat.*
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
Menurutnya bidang peternakan telah melakukan pengawasan terpadu dengan memonitor langsung di pasar tradisional, kios daging, kios telur, serta tempat penyimpanan beku (cold storage) daging ayam dan daging sapi penyedia pangan asal hewani di wilayah Gorontalo.
Hal ini dilakukan sebagai upaya menjamin keamanan dan ketersediaan pangan segar asal hewan.
Selain menjamin ketersediaan pangan, Dinas Pertanian juga fokus melakukan upaya penjaminan keamanan, kesehatan, keutuhan, dan kehalalan produk hewan sebagai produk yang Aman, Sehat, Utuh dan halal (ASUH).
Upaya yang telah dilakukan diantaranya melalui pengawasan terpadu, bersama Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (JKPD) Provinsi Gorontalo dan dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan masyarakat veteriner di kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo.
"Pengawasan ini antara lain di Bulog dan Pasar Sentral Kota Gorontalo. Kami sudah melakukan pengamatan organoleptik, pengambilan sampel, dan pengujian yang dilakukan di UPT Laboratorium Veteriner Provinsi Gorontalo dan dinas terkait," jelasnya di Gorontalo.
Ia mengungkapkan dari hasil pengujian tersebut, pangan dinyatakan aman dan layak konsumsi.
"Selain itu ketersediaan saat ini jumlahnya melebihi kebutuhan masyarakat," katanya.
Meski demikian, Muljady mengingatkan kepada para produsen, pembudidaya ,dan distributor untuk tidak mengurangi jumlahnya dan selalu memperhatikan aspek kesehatan produk hewan.
“Protein hewani ini sangat penting dalam mendukung pembentukan imunitas dalam kondisi pandemi COVID-19. Pangan segar asal hewan sebagai sumber protein hewani sangat penting bagi tubuh,” katanya.
Ia menambahkan, produk pangan asal hewan merupakan produk yang mudah rusak sehingga harus ditangani dengan baik dan benar sejak diproduksi, diedarkan, hingga diolah untuk dikonsumsi masyarakat.*
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021