Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah masyarakat berharap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gorontalo Utara, yang akan digelar 21 September mendatang, berlangsung damai dan bermartabat.
"Jangan ada pihak maupun tim sukses pasangan calon yang berupaya melakukan kampanye hitam, sebab dapat menyulut konflik sosial khususnya pada tahapan penyelenggaraan pilkada ini," ujar tokoh masyarakat Dambalo, Kecamatan Tomilito, Abdul Majid, Selasa.
Menurut dia, masyarakat sudah semakin cerdas sehingga untuk pasangan calon yang ingin meraih kemenangan, sebaiknya melakukan pencerahan yang akan mendorong terciptanya pilkada bermartabat sesuai harapan.
Abdul mengatakan, pilkada kali ini merupakan periode kedua bagi masyarakat untuk memilih kepala daerah definitif, sehingga harus mampu berjalan aman, lancar dan damai seperti pada pilkada tahun 2008 lalu.
Selaku tokoh masyarakat yang cukup prihatin dengan upaya kampanye hitam yang terjadi saat ini, berharap seluruh pasangan calon segera membangun komitmen bersama tim suksesnya untuk menciptakan pilkada santun dan damai.
"Jangan sampai peringkat sebagai kabupaten teraman dan paling kondusif di Gorontalo, harus turun hanya karena gerakan masif oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab, yang akan menyulut perpecahan di tengah masyarakat," Ujar Abdul.
Warga berharap pilkada kali ini berjalan lancar, dan tidak berpengaruh pada laju pertumbuhan ekonomi yang bisa dipicu akibat kondusifitas daerah yang tidak terjaga.
Sementara itu, Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin, mengatakan, pemda terus membangun sinergitas dengan pihak Kepolisian dan TNI, para penyelenggara Pilkada, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat dan panitia pengawas (Panwas) serta seluruh tim sukses pasangan calon peserta Pilkada.
"Sinergitas dan komunikasi yang baik, akan menunjang terealisasinya pilkada damai dan bermartabat sesuai keinginan masyarakat," ujar Bupati.
Pemda terus menggalakkan sosialisasi pencerahan kepada seluruh elemen masyarakat, untuk bahu-membahu menjaga keamanan dan ketertiban di masing-masing lingkungannya serta tidak terpancing dengan isu-isu provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013
"Jangan ada pihak maupun tim sukses pasangan calon yang berupaya melakukan kampanye hitam, sebab dapat menyulut konflik sosial khususnya pada tahapan penyelenggaraan pilkada ini," ujar tokoh masyarakat Dambalo, Kecamatan Tomilito, Abdul Majid, Selasa.
Menurut dia, masyarakat sudah semakin cerdas sehingga untuk pasangan calon yang ingin meraih kemenangan, sebaiknya melakukan pencerahan yang akan mendorong terciptanya pilkada bermartabat sesuai harapan.
Abdul mengatakan, pilkada kali ini merupakan periode kedua bagi masyarakat untuk memilih kepala daerah definitif, sehingga harus mampu berjalan aman, lancar dan damai seperti pada pilkada tahun 2008 lalu.
Selaku tokoh masyarakat yang cukup prihatin dengan upaya kampanye hitam yang terjadi saat ini, berharap seluruh pasangan calon segera membangun komitmen bersama tim suksesnya untuk menciptakan pilkada santun dan damai.
"Jangan sampai peringkat sebagai kabupaten teraman dan paling kondusif di Gorontalo, harus turun hanya karena gerakan masif oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab, yang akan menyulut perpecahan di tengah masyarakat," Ujar Abdul.
Warga berharap pilkada kali ini berjalan lancar, dan tidak berpengaruh pada laju pertumbuhan ekonomi yang bisa dipicu akibat kondusifitas daerah yang tidak terjaga.
Sementara itu, Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin, mengatakan, pemda terus membangun sinergitas dengan pihak Kepolisian dan TNI, para penyelenggara Pilkada, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat dan panitia pengawas (Panwas) serta seluruh tim sukses pasangan calon peserta Pilkada.
"Sinergitas dan komunikasi yang baik, akan menunjang terealisasinya pilkada damai dan bermartabat sesuai keinginan masyarakat," ujar Bupati.
Pemda terus menggalakkan sosialisasi pencerahan kepada seluruh elemen masyarakat, untuk bahu-membahu menjaga keamanan dan ketertiban di masing-masing lingkungannya serta tidak terpancing dengan isu-isu provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013