Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo merangkul para tokoh agama untuk menekan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Sabtu.
"Kerja sama tokoh agama dengan Forkopimda bisa kita maksimalkan untuk pencegahan COVID-19," kata Sigit dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Selain tokoh agama, Kapolri dan Panglima TNI juga bertemu forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat setempat. Pertemuan itu sebagai upaya untuk bergandengan tangan mencegah penyebaran virus corona.
Menurut Sigit, peran dari tokoh agama setempat sangat penting untuk membantu Pemerintah dan Forkompinda, terutama menyampaikan sosialisasi dan edukasi soal kedisiplinan protokol kesehatan utamanya penggunaan masker di lingkungan sosial masyarakat.
Menurutnya, penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan bahwa masker masih menjadi hal yang ampuh menangkal penyebaran virus corona.
"Masalahnya adalah kepatuhan yang rendah di Madura. Satu-satunya alat yang bisa menangkal COVID-19 adalah masker berdasarkan penelitian. Penggunaan masker untuk bagi seluruh masyarakat baik yang sehat dan sakit harus menggunakan masker," ujar Sigit.
Tak hanya itu, Sigit juga mengajak tokoh agama untuk menyampaikan pentingnya proses 3T (Testing, Tracing, dan Treatment). Mengingat masih ditemukan beberapa masyarakat yang tidak mau atau sulit untuk melakukan tes Swab Antigen ataupun RT-PCR.
"Mohon bantuan disampaikan agar kami bisa mengobati dan memisahkan. Karena masyarakat masih banyak yang tidak mau swab. Padahal tujuannya agar kami bisa tahu siapa yang sehat dan sakit serta bisa dipisahkan," ucap mantan Kapolda Banten itu.
Hal senada disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bahwa tokoh agama di Madura memiliki peran besar untuk menyampaikan kepada masyarakat atas pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.
"Mohon bantuan para kiai untuk sosialisasi kepada masyarakat karena menjadi tokoh sentral untuk jelaskan protokol kesehatan," kata Hadi.
Untuk menekan angka COVID-19 di Bangkalan, Madura, Hadi menekankan pentingnya soal pembatasan mobilitas dari masyarakat yang terkonfirmasi positif virus corona, melakukan pelaksanaan vaksinasi nasional dan proses pemeriksaan kontak erat.
"Tracing kontak erat bila pernah bertemu dengan orang yang terkonfirmasi positif hasil RT-PCR. Isolasi mandiri harus dilakukan dan batasi pergerakan mereka dan kami akan dukung logistik," harap Hadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
"Kerja sama tokoh agama dengan Forkopimda bisa kita maksimalkan untuk pencegahan COVID-19," kata Sigit dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Selain tokoh agama, Kapolri dan Panglima TNI juga bertemu forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat setempat. Pertemuan itu sebagai upaya untuk bergandengan tangan mencegah penyebaran virus corona.
Menurut Sigit, peran dari tokoh agama setempat sangat penting untuk membantu Pemerintah dan Forkompinda, terutama menyampaikan sosialisasi dan edukasi soal kedisiplinan protokol kesehatan utamanya penggunaan masker di lingkungan sosial masyarakat.
Menurutnya, penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan bahwa masker masih menjadi hal yang ampuh menangkal penyebaran virus corona.
"Masalahnya adalah kepatuhan yang rendah di Madura. Satu-satunya alat yang bisa menangkal COVID-19 adalah masker berdasarkan penelitian. Penggunaan masker untuk bagi seluruh masyarakat baik yang sehat dan sakit harus menggunakan masker," ujar Sigit.
Tak hanya itu, Sigit juga mengajak tokoh agama untuk menyampaikan pentingnya proses 3T (Testing, Tracing, dan Treatment). Mengingat masih ditemukan beberapa masyarakat yang tidak mau atau sulit untuk melakukan tes Swab Antigen ataupun RT-PCR.
"Mohon bantuan disampaikan agar kami bisa mengobati dan memisahkan. Karena masyarakat masih banyak yang tidak mau swab. Padahal tujuannya agar kami bisa tahu siapa yang sehat dan sakit serta bisa dipisahkan," ucap mantan Kapolda Banten itu.
Hal senada disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bahwa tokoh agama di Madura memiliki peran besar untuk menyampaikan kepada masyarakat atas pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.
"Mohon bantuan para kiai untuk sosialisasi kepada masyarakat karena menjadi tokoh sentral untuk jelaskan protokol kesehatan," kata Hadi.
Untuk menekan angka COVID-19 di Bangkalan, Madura, Hadi menekankan pentingnya soal pembatasan mobilitas dari masyarakat yang terkonfirmasi positif virus corona, melakukan pelaksanaan vaksinasi nasional dan proses pemeriksaan kontak erat.
"Tracing kontak erat bila pernah bertemu dengan orang yang terkonfirmasi positif hasil RT-PCR. Isolasi mandiri harus dilakukan dan batasi pergerakan mereka dan kami akan dukung logistik," harap Hadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021