Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menunda kembali pelaksanaan sekolah tatap muka yang semula dijadwalkan pada tahun ajaran baru, Juli 2021, karena terjadinya lonjakan kasus pandemi COVID-19.

"Pelaksanaan sekolah tatap muka akan ditunda di beberapa wilayah di Sulsel sesuai kebijakan Plt (Pelaksana Tugas) Gubernur Sulsel," kata Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Muh Jufri di Makassar, Jumat.

Menurut dia, penundaan sekolah tatap muka itu yang merupakan kebijakan Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman itu karena kasus COVID-19 di Sulsel meningkat.

Oleh karena itu, lanjut dia, penundaan sekolah tatap muka akan dilakukan di daerah yang berstatus zona oranye atau merah dalam penanganan COVID-19.

Sudirman pada keterangan terpisah mengatakan untuk daerah pedalaman atau pedesaan akan diupayakan pelaksanaan sekolah tatap muka, karena terdapat beberapa kendala seperti masalah jaringan dan peralatan jika melakukan sekolah secara daring.

Menanggapi hal tersebut salah seorang Ketua komite sekolah negeri di Makassar, Muh Arifuddin, mengaku kecewa karena siswa harus kembali bersekolah daring.

Pasalnya, selama ini sekolah daring dinilai kurang efektif karena siswa kesulitan memahami materi, terutama mata pelajaran terkait IPA dan Matematika yang membutuhkan penjelasan lebih rinci dengan tatap muka.

Namun, diakui, ketika pandemi COVID-19 masuk Sulsel, pemerintah mau tidak mau harus terus memperpanjang masa belajar dari rumah. Hingga saat ini, sebagian besar sekolah juga masih tetap memberlakukan pembelajaran dari rumah.
Ilustrasi belajar-mengajar di lingkungan sekolah di Makassar. ANTARA Foto/ Suriani Mappong

Pewarta: Suriani Mappong

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021