Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk lonjakan pasien COVID-19, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meninjau ketersediaan fasilitas kesehatan (faskes) rumah sakit di daerah tersebut.

Rusli meninjau Rumah Sakit Tani dan Nelayan di Kabupaten Boalemo Satgas COVID-19 Provinsi Gorontalo, Jumat.

Rusli mengatakan, kunjungan tersebut adalah bagian dari kesiapan fasilitas rumah sakit dalam mengantisipasi kasus baru COVID-19, yang  kemungkinan bisa melonjak seperti di Jawa dan Bali. 

“Hal ini telah saya sepakati bersama teman-teman Forkopimda. Di Jawa dan Bali diberlakukan PPKM darurat, artinya segala kemungkinan harus kita siapkan jika nanti terjadi lonjakan. Untuk itu saya ke RSTN ini memastikan faskes yang tersedia," tambahnya.

Ia menyebut saat ini tersedia kurang lebih 10 kamar rawat inap khusus untuk pasien COVID-19 di RSTN Boalemo.

Namun pihak RSTN akan menambah lagi 12 ruang rawat inap yang akan disediakan untuk pasien COVID-19.

“Persiapan dari mereka sendiri yang sebelumnya 10 kamar, akan ditambah 12 kamar rawat inap lagi khusus pasien Covid-19. Saya katakan nanti akan kami bantu dengan oksigen. Sama-sama dengan pak bupati,  tolong buat proposal saya akan kirim ke pemerintah pusat untuk permintaan oksigen,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk ketersediaan oksigen, obat-obatan, APD, dan fasilitas kesehatan lainnya di Gorontalo, dipastikan cukup hingga tiga bulan ke depan.

“Jadi ini maksud pengecekan kami, bisa kita tahu misal di RS Ainun berapa, RSTN ini berapa, besok di RS Bumi Panua Pohuwato, intinya seluruh RS di Gorontalo akan dicek,” tukasnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo hingga 8 Juli 2021, jumlah pasien terpapar Covid-19 di Provinsi Gorontalo sebanyak 6.152 jiwa, yang terdiri dari sembuh 5.617 orang, meninggal 187 orang, dan masih dirawat 348 orang.*

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021