Dosen Poltekkes Kemenkes Malang, Kampus IV Prodi Kebidanan Kediri Susanti Pratamaningtyas mengungkapkan bahwa vaksinasi COVID-19 untuk ibu hamil diperbolehkan dan aman.

"Sesuai dengan SE Kemenkes Nomor HK.02.01/I/2007/2021 vaksinasi untuk ibu hamil sudah diperbolehkan dan dinyatakan aman. Justru hal tersebut sangat disarankan untuk membentuk sistem kekebalan tubuh pada ibu hamil," kata Susanti di Kediri, Jawa Timur, Kamis.

Menurut Susanti yang juga seorang bidan ini, kehamilan dikategorikan sebagai komorbid ketika terpapar COVID-19.

"Ibu hamil ini sistem kekebalan tubuhnya rawan menurun. Dengan divaksin hal tersebut bisa membantu terbentuknya sistem kekebalan tubuh untuk ibu hamil," kata dia.

Oleh karena itu, katanya, ibu hamil tidak perlu khawatir bahkan dianjurkan untuk ikut vaksinasi.

Wanita yang juga bertindak sebagai Kepala Program Studi Kampus IV Kebidanan Kediri ini juga menambahkan bahwa saat ini kasus kematian akibat COVID-19 pada ibu hamil perlu diwaspadai. Dengan itu, diharapkan kematian ibu hamil bisa ditekan.

"Harapannya bisa menekan angka kematian ibu yang sedang hamil karena COVID-19," ujar dia.

Terkait dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), Susanti beranggapan adanya kebijakan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan tentunya sudah mempertimbangkan banyak hal.

"Saya rasa aman ya, apalagi untuk vaksin jenis Sinovac bisa diterima oleh ibu hamil dan KIPI yang ditimbulkan pun juga tidak berat. Selain itu, saran saya perbanyak konsumsi makanan bergizi bagi para ibu hamil untuk menjaga stamina tetap bagus sekalipun setelah mendapatkan vaksinasi," kata dia.

Namun, ia tetap mengingatkan masyarakat yang sudah ikut vaksinasi COVID-19 tetap berhati-hati dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan selalu mengenakan masker, rajin cuci tangan dan jaga jarak.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Kediri juga sudah memberikan sosialisasi terkait dengan vaksinasi pada ibu hamil. Vaksinasi dilakukan dengan mengacu pada Surat Edaran Kementerian Kesehatan, bahwa vaksinasi pada ibu hamil yang usia kehamilannya 14-33 pekan.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga sudah menegaskan bahwa pemerintah kota siap menindaklanjuti surat edaran untuk vaksinasi pada ibu hamil di Kota Kediri.

"Vaksin pada ibu hamil kami percepat, alasannya banyak ibu hamil meninggal. Saya baca ibu hamil itu seperti memiliki komorbid, sehingga PKK sekarang ini juga persiapan edukasi pada ibu hamil," kata Wali Kota.

Di Kota Kediri, ada sekitar 700 ibu hamil yang terdeteksi. Diharapkan, mereka bersedia ikut vaksinasi. Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Kediri mendata terdapat enam kasus meninggal pada ibu hamil terpapar COVID-19. Data itu akumulasi per Juli 2021.

Di Kota Kediri per Selasa (3/8) terdapat 2.923 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 652 orang yang masih dirawat, 2.024 orang telah sembuh dan 247 orang telah meninggal dunia. 
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021