Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - DPRD Provinsi Gorontalo mengharapkan pihak pemerintah provinsi setempat untuk melakukan operasi pasar murah, khususnya komoditi beras di Kabupaten Gorontalo Utara.

"Harga beras yang tinggi mencapai Rp10.500/kg di Kabupaten Gorontalo cukup meresahkan. Apalagi kondisi ini dipicu bencana kekeringan di wilayah ini sehingga banyak areal persawahan yang mengalami gagal panen," ujar legislator DPRD Provinsi Gorontalo, daerah pemilihan Gorontalo Utara, Alfian Pomalingo, Rabu.

Menurut dia, agenda reses yang dilakukan pihaknya di kabupaten ini selain menyerap aspirasi masyarakat dan memantau sejumlah proyek pembangunan fisik bersumber dari APBD Provinsi Gorontalo dan APBN, juga memantau stok bahan pokok di sejumlah pasar tradisional, diantaranya di Kecamatan Tolinggula.

Harga beras saat ini tergolong sangat mahal, mengingat kenaikannya cukup signifikan dari kisaran RP7.000-Rp8.000/kg, kini naik di kisaran Rp10.500-Rp11.000/kg.

"Kondisi memprihatinkan ini dipicu akibat kemarau panjang, sehingga salah satu upaya tanggap darurat yang harus dilakukan pemerintah provinsi maupun kabupaten adalah menggelar operasi pasar agar masyarakat miskin di daerah ini maupun kabupaten dan kota lainnya bisa memperoleh pasokan bahan pangan utama tersebut dengan harga terjangkau," ujar Alfian.

Ia mengaku, pada pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, pihaknya berjanji akan mendesak Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk segera menggelar operasi pasar khususnya beras.

Meski Pemerintah Kabupaten sendiri intensif menyalurkan program beras miskin kepada masyarakat, namun jumlah yang disalurkan sebanyak 20 kg setiap keluarga masih tergolong minim.

Sehingga, operasi pasar merupakan langkah yang tepat untuk meminimalisir dampak kekeringan di daerah ini maupun kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Gorontalo.

Pihaknya pun mengapresiasi tindakan tanggap darurat yang cepat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten terhadap penanganan dampak kekeringan di wilayah ekstrim khususnya Kecamatan Kwandang, dengan membagi-bagikan air bersih gratis.

"Kami akan memperjuangkan program pengadaan fasilitas air bersih memadai untuk wilayah-wilayah rawan di kabupaten ini minimal akan terealisasi pada tahun anggaran 2016, sebagai upaya mengantisipasi dampak kekeringan," ujar Alfian.

Diantaranya, mengawal realisasi pipa bawah laut yang akan menyalurkan air bersih di wilayah Ponelo Kepulauan.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015