Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Belanda dan Eropa tertarik dengan investasi
bidang hilir industri minyak sawit di Indonesia, karena banyaknya
perusahaan yang bergerak dibidang tersebut, kata Deputi Chief Mission
KBRI di Den Haag Ibnu Wahyutomo.
"Dibukanya kesempatan investasi menjadi hal yang menarik bagi investor Belanda dan Eropa mengingat besarnya pasar dan tingginya pertumbuhan ekonomi di Indonesia," kata Ibnu Wahyutomo melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ibnu menyampaikan hal tersebut saat bertemu dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin dan delegasi dari Indonesia saat kunjungan kerja ke Rotterdam, Belanda.
Diharapkan, lanjut Ibnu, peran pengusaha dari Benua Biru ini lebih luas, di mana jika sebelumnya lebih banyak berperan sebagai importir maka di masa mendatang menjadi investor industri hilir kelapa sawit di Indonesia yang memasarkan produknya ke Eropa dan pasar global lainnya.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin dan delegasi Indonesia di Rotterdam bertemu dengan jajaran pengurus European Palm Oil Alliance, termasuk dengan Frans Claassen selaku Chairman CPOA dan Margot Logman sebagai manajer program.
"Pemerintah Indonesia mengapresiasi kerja keras European Palm Oil Alliance yang diketuai Frans Claassen karena selama ini terus mengkampanyekan tentang keunggulan produk CPO dan turunannya serta turut membentuk opini positif tentang industri kelapa sawit Indonesia," ujar Menperin.
Di pelabuhan Rotterdam, delegasi Indonesia juga mengunjungi pabrik pengilangan (refinery) minyak sawit milik kelompok usaha Wilmar.
Menperin mengakui, delegasi Indonesia yang dipimpinnya juga membuka diri untuk berdiskusi dengan pengusaha Belanda dan Uni Eropa tentang perekonomian Indonesia terkini.
"Saya yakin pasti para investor dan pengusaha ingin tahu lebih jauh tentang kebijakan pemerintah Indonesia, termasuk soal paket kebijakan stimulus ekonomi," ujarnya.
Untuk itu, dia menegaskan, pemerintah sangat serius dalam penyusunan dan implementasi paket stimulus ini.
Salah satunya ialah tentang deregulasi investasi sektor industri dan perdagangan yang diharapkan memompa aktivitas ekonomi nasional, khususnya mendorong investasi langsung asing (foreign direct investment).
"Justru ini kesempatan emas untuk menjelaskan dan meyakinkan rekan-rekan investor. Juga menunjukkan konsistensi bahwa pemerintah dan dunia usaha sangat fokus menjaga iklim investasi. Kita tunggu detail paket stimulus dan akan segera disosialisasikan," ujarnya.
"Dibukanya kesempatan investasi menjadi hal yang menarik bagi investor Belanda dan Eropa mengingat besarnya pasar dan tingginya pertumbuhan ekonomi di Indonesia," kata Ibnu Wahyutomo melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ibnu menyampaikan hal tersebut saat bertemu dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin dan delegasi dari Indonesia saat kunjungan kerja ke Rotterdam, Belanda.
Diharapkan, lanjut Ibnu, peran pengusaha dari Benua Biru ini lebih luas, di mana jika sebelumnya lebih banyak berperan sebagai importir maka di masa mendatang menjadi investor industri hilir kelapa sawit di Indonesia yang memasarkan produknya ke Eropa dan pasar global lainnya.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin dan delegasi Indonesia di Rotterdam bertemu dengan jajaran pengurus European Palm Oil Alliance, termasuk dengan Frans Claassen selaku Chairman CPOA dan Margot Logman sebagai manajer program.
"Pemerintah Indonesia mengapresiasi kerja keras European Palm Oil Alliance yang diketuai Frans Claassen karena selama ini terus mengkampanyekan tentang keunggulan produk CPO dan turunannya serta turut membentuk opini positif tentang industri kelapa sawit Indonesia," ujar Menperin.
Di pelabuhan Rotterdam, delegasi Indonesia juga mengunjungi pabrik pengilangan (refinery) minyak sawit milik kelompok usaha Wilmar.
Menperin mengakui, delegasi Indonesia yang dipimpinnya juga membuka diri untuk berdiskusi dengan pengusaha Belanda dan Uni Eropa tentang perekonomian Indonesia terkini.
"Saya yakin pasti para investor dan pengusaha ingin tahu lebih jauh tentang kebijakan pemerintah Indonesia, termasuk soal paket kebijakan stimulus ekonomi," ujarnya.
Untuk itu, dia menegaskan, pemerintah sangat serius dalam penyusunan dan implementasi paket stimulus ini.
Salah satunya ialah tentang deregulasi investasi sektor industri dan perdagangan yang diharapkan memompa aktivitas ekonomi nasional, khususnya mendorong investasi langsung asing (foreign direct investment).
"Justru ini kesempatan emas untuk menjelaskan dan meyakinkan rekan-rekan investor. Juga menunjukkan konsistensi bahwa pemerintah dan dunia usaha sangat fokus menjaga iklim investasi. Kita tunggu detail paket stimulus dan akan segera disosialisasikan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015